Almuhtada.org – Uwais al-qarni seorang pemuda yang hidup pada zaman rosuslullah SAW,arti al-qarni sendiri dalam Bahasa arab adalah penghuni langit.
Uwais adalah seorang pemuda yang berasal dari negeri yaman,sejak lahir dia memiliki penyakit sopak timbul bercak-bercak putih diseluruh badan,uwais adalah seorang pemuda yang sholeh dan giat bekerja,sehari-hari ia mengembala domba milik tetangganya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Uwais tinggal berdua dengan ibunya yang lumpuh dan buta,walaupun hidup miskin uwais selalu bersyukur dan sangat menyayangi ibunya,ia selalu berusaha untuk memenuhi segala permintaan sang ibu.
Suatu hari ibunda uwais berkata kepadanya ‘’uwais anakku,kemarilah sebentar!’’
Baik ibu,apakah ada yang engkau butuhkan ? ‘’jawab uwais’’
Anakku sayang,mungkin hidup ibu sudah tidak akan lama lagi,ada satu keinginan ibu yang ingin sekalo terwujud ‘’ucap ibunda uwais’’
Jangan berkata seperti itu ibu,apa permintaan ibu itu ? ‘’ucap uwais’’
Sebelum saat itu tiba,ibu ingin melaksanakan haji ‘’ucap ibundda uwais’’
Mendengar perkataan ibunnya uwais hanya merenung sambal berfikir,aku sangat ingin mewujudkan permintaan ibu,mohon ibu bersabar sampai saat musim haji tiba aku akan mencari cara agar kita bias pergi ke mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Oh terimakasih nak ‘’ucap ibunda uwais’’,ibunda uwais sangat amat bahagia dan memeluknya sampai menangis.
Suatu ketika saat uwais sedang mengembalakan kambing ia berkata ‘’ yaallah,bagaimana cara hamba untuk membawa ibu hamba yang lumpuh dan buta untuk pergi ke mekkah sedangkan jarak dari yaman ke mekkah sangat lah jauh, melewati padang pasir yang tandus, biasanya orang-orang pergi kesana menggunakan unta,sedangkan seekor domba pun aku tidak punya,apalagi seekor unta’’.
Uwais terus berfikir dan merenung dan akhirnya ia menemuka suatu ide,keesokan harinya uwais menemui pemilik domba dan membeli satu ekor domba untuk dipelihara,namun uangnya hanya cukup untuk membeli satu ekor anak domba.
Setiap hari uwais menggendong anak domba itu untuk naik dan turun bukit,dan orang-orang yang lewat tertawa melihat tingkah uwais
Salah seorang berkata ‘’hai coba lihatlah,apa yang dilakukannya dengan anak domba itu!,dasar orang aneh,hahaha’’,temannya pun menyauti hal tersebut dengan berkata ‘’uwais gila,uwais sudah gila’’
Uwais tidak Mendengar cemooh dari orang-orang ,sebab saat ini yng ada difikirannya adalah ibunya.
Delapan tabun berallu dan tibalah pada musim haji,anak domba uwais juga semakin bertambah besar,beratnya pun mencapai 100kg,begitu pula dengan uwais yang badanya semakin kekar dan bertenaga berkat latihannya setiap hari,beban berat yang dipikulnya tidak terasa lagi .
sekarang semua orang tahu,bahwa apa yang dilakukan uwais adalah bentuk pengorbananya kepada sang ibu,kemudian uwais menggendong ibunya sambal berjalan kaki dari kota yaman menuju Makkah.
Sesampainya dikota mekkah uwais tetap menggendong ibunya untuk bertawaf dika’bah dihadapan ,ibu dan anak itu berdoa ‘’yaallah,ampunilah semua dosa ibukku’’ ucap uwais,bagiamana dengan dosamu anakku?,ucap sang ibu. Dengan terampuninnya dosa ibu,maka ibu akan masuk surge,cukuplah ridho allah yang menghartarkanku ke surganya allah’’ ucap uwais
Allah swt mendengar doa dari ibu dan anak tersebut,seketika penyakit sopak yang diderita uwais sembuh,dan hanya tertinggal satu bulatan putih ditangannya.
Sekembalinya dimekkah uwais meminta izin kepada ibunya ,untuk pergi kekota Madinah,uwais ingin sekali bertemu dengan nabi muhamad SAW,dengan berat hati ibunya mengizinkan uwais berangkat, setelah urusanmu selesai cepat pulang ya nak ‘’ucap sang ibu’’
Sesampainya uwais dikota Madinah uwais segera mencari rumah rosulullah,setelah menemukan rumah rosullulalah uwais segera mengetuk pintu dan mengucapkan salam,keluarlah istri nabi yaitu aisya R.A seraya berkata bahwa ‘’nabi sedang tidak dirumah,beliau sedang berperang,dan tidak tahu pasti kapan kembali mungkin sebulan atau beberapa bulan lagi’’
Mendengar hal tersebut uwais bingug sebab dihadapkan dengan dua pilihan yaitu menunggu rosulullah pulang atau kembali ke kota yaman.
Kemudian uwais pamit sambal berkata ‘’baiklah kalua begitu saya pamit,sebab ada seorang ibu yang ta bias saya tinggal lama-lama dirumah,sampaikan salam saya kepada rosulullah SAW,jika beliau sudah kembali dari perang,terimakasih’’.
Uwais pun kembali ke yaman dengan perasaan haru dan sedih,disatu sisi uwais sangat ingin bertemu dengan nabi muhamad SAW,namun disisi lain ia sangat mengkhawatirkan kondisi ibunya,akhirnya ia memilih untuk segera pulang ke yaman.
Peperangan telah usai nabi muhamad pun telah kembali ke kota Madinah,aisyah pun menceritakan perihal pemuda yang mencari beliau,nabi pun mengatakan bahwa uwais adalah pemuda yang sangat taat kepada ibunya,oleh sebab itu uwais sangat terkenal dikalangan penduduk lagit seperti yang tersebut dalam HR.MUSLIM syarah an-nawawi nomor 2542 dikatakan bahwa sebaik-baik tabi’in adalah uwais al-qarni.
Saat nabi muhamad sedang berbincang-bincang dengan umar bin khattab dana li bin abi thalib,beliau pun menceritakan tentang sosok uwais al-qarni, nabi pun berkata ‘’apabila kalian bertemu dengan uwais mintalah doa dan istighfar kepadanya,dia adalah penghuni langit,perhatikan ditelapak tanganya adatanda berwarna putih,dulu sejak ia lahir menderita penyakit sopak,namun atas kesalehannya dan ketatanya kepada ibunya Allah SWT pun menyembuhkan penyakitnya’’
Sampai pada akhir kematian uwais terjadi hal yang mengemparkan,banyak sekali orang yang hadir dipemakamannya,orang –orang tersebut adalah penduduk lagit yang dikirim oleh Allah Swt. [] Juliana Stefani Usaini
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah