Almuhtada.org – Allah Subhaanahu Wata’ala telah mewahyukan agama islam sebagai ajaran yang haq lagi sempurna. Semua aspek kehidupan diatur oleh Allah dalam ajaran agama islam tak terkecuali termasuk dalam hal kesehatan. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan adalah dengan mengatur pola tidur.
Allah mengajarkan kepada manusia cara mengatur pola tidur yang baik untuk kesehatan melalui Rasulullah SAW dalam sunnah-sunnahnya. Lalu, bagaimana cara tidur rasululah yang baik untuk kesehatan yang bisa kita tiru? Simak penjelasan berikut.
Rasulullah menganjurkan kita untuk membaca doa sebelum tidur dengan doa “Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati” (HR Bukhari-Muslim). Begitu pula ketika bangun beliau juga berdoa dengan doa “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia memastikan kami. Dan kepada-Nya kita semua berkumpul” (HR Bukhari). Selain mendapatkan pahala, sungguh dengan berdoa dapat mengindarkan kita dari segala gangguan semasa tidur, insyaallah.
Kedua, Rasulullah menyegerakan tidur setelah isya’ dan segera bangun pula. Artinya beliau menganjurkan umatnya untuk tidak telalu sedikit waktu tidurnya, tidak pula terlalu lama sampai melebihi kebutuhan.
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Dari Abu Barzah, bahwasannya Rasulullah saw membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari)
Dengan prinsip cepat tidur dan cepat bangun atau dengan arti lain tidur dengan waktu ideal selama 8 jam sehari dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jika tidur melebihi waktu tersebut atau bahkan banyak begadang di malam hari akan mempengaruhi dan merusak sistem hormon yang membantu pemulihan jaringan di seluruh badan.
Ketiga, Rasulullah biasa tidur di siang hari dengan waktu yang singkat selama kurang lebih 30 menit saja. Tidurnya Rasulullah di siang hari dijelaskan dalam suatu hadist sahih.
عن أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قِيْلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ
“Dari Anas bin Malik, bahwasannya ia berkata; Rasulullah saw bersabda; Tidur siang (Qailulah)lah, karena syetan-syetan tidak tidur siang” (HR Abu Nu’aim dalam kitab ath-Thibb, dan ath-Thabrani)
Tidur siang dalam konteks ini tidak harus dalam keadaan tidur yang sebenarnya. Bisa juga dengan sekadar beristirahat atau berhenti beraktivitas untuk merileks-kan badan. Manfaat dari tidur siang (qailulah) adalah dapat meningkatkan kembali stamina, produktivitas, dan kreativitas dalam beraktivitas.
Keempat, rasulullah tidur di sisi kanan atau tidur menghadapi ke arah kanan. Tidur dengan posisi ini banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan organ tubuh. Dalam suatu hadist sahih rasulullah pernah bersabda:
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ثُمَّ قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْلَمْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ وَاجْعَلْهُنَّ مِنْ آخِرِ كَلاَمِكَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ مُتَّ وَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ
“Dari Barra’ bin ‘Azib, bahwasannya Rasulullah saw bersabda apabila kau hendak tidur, maka berwudlulah seperti wudlumu untuk shalat, kemudian berbaringlah di sisi kanan, kemudian bacalah do’a (yang artinya) “Ya Allah sesungguhnya Aku telah tundukkan wajahku kepadaMu, dan aku serahkan urusanku kepadaMu, dan aku tundukkan punggungku di hadapan-Mu dengan penuh harapan dan rasa takut kepadaMu. Tidak ada tempat berlindung dan tempat menyelamatkan diri dariMu melainkan kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau telah turunkan dan beriman kepada Nabi yang Engkau telah utus”, dan jadikanlah kalimah itu sebagai akhir perkataanmu, jika engkau mati pada malam hari itu, kau mati dalam keadaan fitrah Rahasia tidur dengan posisi seperti ini, darah akan lebih terdistribusi ke seluruh tubuh sehingga kerja jantung akan lebih ringan. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada lambung untuk beristirahat.”
Ternyata selain tidur dengan posisi mengarah ke kanan, rasulullah juga membaca doa tepat sebelum memejamkan mata. Sesuai dengan sabda rasulullah tersebut, tidur dengan posisi tersebut dapat membantudarah lebih terdistribusi ke seluruh tubuh agar jantung dapat bekerja lebih ringan dan mengistirahatkan lambung.
Tidur dengan posisi ini juga menjaga saluran pernapasan, tidur miring bisa mencegah orang agar tidak mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
Demikianlah artikel mengenai pola tidur rasulullah yang penulis jelaskan. Semoga bisa kita terapkan dalam pola tidur kita sesuai sunnah dan bisa bermanfaat bagi kesehatan. Jangan lupa membagikan informasi ini kepada sesama umat manusia karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya. [] Siti Nurjannah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah