Almuhtada.org – Puasa dibulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga mencakup pengendalian diri dari perilaku buruk, meningkatkan kepedulian sosial, dan sebagai suatu momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Saat kita berpuasa banyak rutinitas yang harus dikerjakan oleh umat muslim, salah satunya yakni berbuka puasa.
Berbuka puasa adalah tindakan mengakhiri puasa setiap harinya selama bulan Ramadhan pada waktu maghrib.
Ini merupakan salah satu momen penting dalam ibadah puasa, dalam berbuka puasa kita juga dapat berbuka sesuai dengan tata cara yang disunnahkan.
Adapun tata cara berbuka puasa sesuai sunnah rasul antara lain sebagai berikut:
- Ucapkan “Bismillah”. Nabi Muhammad SAW. bersabda yang artinya : “Apabila salah seorang diantara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah SWT. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah SWT., hendaklah ia mengucapkan: Bismillahi awwalahu wa aakhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.
Kemudian dilanjutkan dengan berbuka untuk membatalkan puasa ketika mendengar adzan maghrib, bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air.
Dari Annas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu: “Rasulullah SAW. berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, sanadnya shahih)
- Kemudian dapat dilanjurkan dengan membaca doa berbuka puasa, ini berdasarkan hadits bahwa “Rasullah SAW. apabila beliau telah berbuka puasa, beliau berdoa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Yang atinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah SWT. menghendaki” (HR. Abu Daud 2/306, no.2357, lihat Shahih al-Jami’ 4/209, no.4678)
Terdapat dua alasan doa berbuka dengan cara ini, berdasarkan lafadz yang ada dalam dalil diatas:
- Lafadz hadits “telah berbuka” ،( ِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ ) artinya Nabi Muhammad SAW. telah berbuka atau telah membatalkan puasanya dengan memakan kurma ataupun dengan meminum air.
- Lafadz doa ketika berbuka “telah basah kerongkongan” ( وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ), ini menunjukkan kita telah makan terlebih dahulu dengan makanan pembuka.
Dengan demikian, telah kita ketahui bahwasanya dalam berbuka puasa juga terdapat tata cara yang disunnahkan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Maka dari itu, mari biasakan diri untuk melakukan tata cara sunnah tersebut apabila hendak berbuka puasa. [] Aisyatul Latifah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah