Almuhtada.org – Sebagian umat muslim di Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan nama Imam Syafi’i. Beliau merupakan salah satu empat imam madzhab yang ajaranya diikuti oleh mayoritas umat muslim yang ada di Indonesia.
Lalu Seperti apa sih kehidupan Imam Syafi’i dari kecil hingga menjadi ahli fiqih dengan banyak pengikut. Apa saja rahasia yang beliau terapkan hingga pada akhirnya menjadi sosok yang alim di berbagai bidang keilmuan.
Di artikel kali ini tim kabarbuana.com akan merangkum biografi singkat Imam Syafi’i dan rahasia kejeniusanya.
Nasab Imam Syafi’i jika ditarik ke atas menyambung langsung dengan Rasulullah SAW dari jalur Abdul Manaf. Imam Syafi’i memiliki nama asli Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin al-‘Abbas, yang lahir pada tahun 150 H.
Sejak kecil beliau sudah ditinggal wafat oleh ayahnya, beliau hanya diasuh oleh seorang ibu dengan kondisi yang cukup pas-pasan. Dengan kondisi yang sulit inilah, sang ibu memutuskan untuk berhijrah menuju mekkah ketika Imam Syafi’i umur 2 tahun.
Di kota Makkah inilah Imam Syafi’i mulai belajar dan mendalami ilmu keagamaan, karena kota Makkah pada saat itu sebagai salah satu pusat peradaban dan pengembangan keilmuan.
Kota Makkah menjadi saksi bisu perjuangan Imam Syafi’i hingga pada akhirnya bisa menyelesaikan hafalan Al-Qur’an ketika umur 7 tahun.
Selain itu, di kota Makkah inilah Imam Syafi’i juga mendalami sastra Arab dan mampu menghafal 10.000 bait syair Arab. Beliau juga belajar hadist dan ilmu fiqih dari pentolan ulama lokal.
Setelah menetap beberapa tahun di Makkah, Imam Syafi’i kemudian memutuskan untuk hijrah ke Madinah dengan misi mendalami keilmuan.
Di Kota Madinah beliau berguru dengan Imam Malik hingga sang guru wafat. Dari Imam Malik imam Syafi’i belajar berbagai bidang keilmuan mulai dari fiqih, hadist, tafsir dan lain sebagainya. Sang gurupun mengakui kehebatan Imam Syafi’i
Meskipun terlahir dari keluarga yang pas-pasan, Imam Syafi’i mampu menaklukan kehidupan dengan semangat, kerja keras dan kegigihanya dalam mencari ilmu hingga mengantarkan beliau menjadi bagian dari empat imam madzhab Ahlusunnah wal Jamaah.
Kehebatan, keberhasilan dan kejeniusan Imam Syafi’i tentu bukan hanya karena usaha lahiriah tapi juga usaha bathinia yang beliau laksanakan dengan istiqomah. Imam Syafi’i tentu melibatkan aspek batin dan spiritualitas, sehingga usahanyapun di ridhoi Allah.
Salah satu rahasia kecerdasan beliau adalah qon’ah, sikap menerima takdir yang telah ditetapkan tapi juga terus istiqomah dan bersemangat dalam mencari ilmu. Ia juga selalu mengedepankan aspek ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
Di samping itu, rahasia beliau untuk meningkatkan kejeniusan kecerdasan adalah dengan mengurangi porsi makan. Menurut pandangan beliau salah satu cara untuk mencerahkan hati selain mengurangi maksiat adalah dengan cara mengurangi makan. Sebagaimana ungkapan yag disampaikan di bawah ini:
“Menjahui kemaksiatan dan meninggalkan segala hal yang tidak penting dapat menjadikan hati bersiar, dan semestinya seseorang melakukan khalwat (menyendiri), mengurangi makan serta janganlah bergaul dengan orang bodoh”.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya rahasia kecerdasaan Imam Syafi’i didapat dengan cara memadukan usaha lahiriah dan batiniah.
Usaha lahir dilakukan dengan belar dan bekerja secara optimal. Sedangkan usaha batin dilakukan dengan cara mengurangi maksiat dan menghindari hal-hal yang kiranya tidak bermanfaat atau dalam bahasa lain bisa disebut dengan tirakat
Kunci keberhasilan dari Imam Syafi’i dalam menjalani kehidupan adalah dengan cara tidak mengeluh, memiliki sifat qana’ah, wira’i serta taat dan patuh terhadap semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Demikian biografi singkat dan rahasia kejeniusan dari Imam Syaf’i, salah satu ulama empat madzhab yang berpengaruh di dunia. [] Ridwan
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah