Malaikat Tanpa Sayap

Persembahan untuk Sosok tangguh yang biasa kusebut

IBU

Oleh : Wihda Ikvina Anfaul Ummat

Jika awan adalah gambaran rinduku padamu

Maka melukiskannya adalah masih kurang

Bila samudra adalah luas yang mewakili kasihmu

Maka mengarunginya adalah kurang

Adakah langit yang tak terjamah

Aku gundah,  tingginya tak mewakili pengorbananmu

Susah susah kau buat peta hidupku

Membelajarkan bahwa indah tak akan mudah

Menguatkan pundak yang kadang layu menjunjung amanah

Merangkul jiwa yang menjinjing arah

Rapuhku adalah lemahmu

Maka kau adalah pondasi terkuatku

Sayang…

Apalah aku dibandingkan dirimu

Kutersayat silet tangisku pecah

Sedang kau, tersayat oleh samurai

Namun, tawamu masih merekah

Cemoohan berdatangan,  sedihku memuncak

Sedangkan setumpuk ejekan bagimu adalah jalan kehidupan

Aku…

Apalah aku…

Tanpamu,  ibu.

 

Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas  Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Baca Juga:  HUMOR DI GRUP NERAKA EURO 2020: Dari Tumbangnya Sang Juara Bertahan Melawan Tim Dagelan, Hingga Sang Kuda Hitam yang Mampu Menahan Imbang Tim Bertabur Bintang

Related Posts

Latest Post