Jaga Lima Perkara Ini Sebelum Lima Perkara

Ilustrasi pedoman hidup seorang muslim
Ilustrasi pedoman hidup seorang muslim (Pinterest - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Sebagai manusia, kadangkala kita lalai terhadap anugerah yang Allah berikan. Hal ini, juga diwanti-wanti oleh Nabi Muhammad agar umatnya jangan sampai terjerumus pada hal-hal yang bersifat sia-sia, karena sejatinya dunia adalah tempat bersinggah yang tentunta bersifat sementara, jadi sudah sepatutnya kita memaksialkan segala hal yang kita miliki agar bernilai manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Imam Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak kemudian Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya Syu’abul Iman serta yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi SAW memberi nasehat kepada seseorang dengan bersabda,

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum kematianmu.”
(H.R. Ibnu Abi Ad-Dunya, Al-Hakim no. 7846, dan Al-Baihaqi no.10248)

Nabi Muhammad SAW tidak suka dengan orang-orang yang menyia-nyiakan hidupnya, dalam hadist tersebut Nabi SAW memberikan petuah yang dapat menjadi pedoman bagi kita selaku umatnya agar hidup kita selalu dilimpahi keberkahan dan kemanfaatan

  1. Masa muda sebelum tua

Masa muda bisa dikatakan sebagai kesempatan emas untuk melakukan hal-hal yang kita sukai, sehingga banyak dari mereka yang tersesat dari jalan kebenaran akibat euphoria akan kesenangan yang mereka dapatkan pada masa ini. Padahal, seharusnya masa muda digunakan untuk memaksimalkan ibadah, menuntut ilmu, dan mempersiapkan kehidupan di masa depan dan akhirat kelak.

  1. Sehat sebelum sakit
Baca Juga:  Healing With Allah: Obat Ketika Hati Dilanda Kesedihan

Ketika sakit, tentunya kita mengalami beberapa keterbatasan dalam melakukan ativitas. Berangkat sekolah rasanya berat, kinerja kurang maksimal, bahkan ibadah pun terasa kurang maksimal. Walaupun sakit dapat menggugurkan dosa-dosa kita, namun alangkah baiknya jika kita senantiasa menjaga kesehatan agar tubuh dapat selalu fit dalam melakukan berbagai kegiatan yang positif, sehingga ibadah pun dapat dilakukan secara maksimal.

  1. Kaya sebelum miskin

Dunia bagaikan roda, adakalanya di bawah, adakalanya juga di atas. Segala hal yang kita miliki khususnya harta sejatinya hanyalah titipan dari Allah. Tidak ada yang tahu kapan titipan tersebut diambil oleh sang Khaliq. Ketika kita diberika kelonggaran harta hendaknya dapat memanfaatkan harta tersebut untuk dialokasikan pada hal-hal yang diperintahkan Allah, misalnya untuk bersedekah, dan hibahkan demi kelangsungan dakwah Islam. Jangan sampai harta yang dimiliki digunakan untuk berfoya-foya, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai hambanya yang berlebihan.

  1. Waktu luang sebelum sibuk menghampiri

Manfaatkan waktu luang kita sebelum kesibukan menghampiri. Seseorang sebaiknya memanfaatkan momen-momen santai dengan mengisinya dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat, seperti beribadah, belajar, atau melakukan kebaikan lainnya.

Sebab, saat kesibukan mulai mendominasi—entah itu karena pernikahan, tanggung jawab merawat dan mendidik anak, hingga kewajiban mencari nafkah—waktu terasa begitu cepat berlalu, dan kesempatan untuk fokus pada hal-hal tersebut mungkin menjadi semakin terbatas. Waktu luang adalah peluang emas untuk menanam amal baik dan mempersiapkan diri menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di masa depan.

  1. Hidup sebelum mati
Baca Juga:  Umat Muslim Wajib Tahu! Berikut 3 Keutamaan Malam Lailatul Qadar Menurut Islam

kesempatan untuk berbuat amal saleh sebelum kematian datang menghentikan langkah kita. Kematian tidak mengenal usia atau kondisi; saat ajal tiba, kita tak bisa memintanya untuk ditunda. Satu hal yang perlu disadari, bahwa dunia ini hanyalah persinggahan sementara, bukan tempat tinggal abadi. Segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara dan akan berakhir.

Cepat atau lambat, kita semua akan meninggalkan dunia ini untuk menuju kehidupan yang kekal di akhirat. Setiap harinya, kita terus melangkah dalam perjalanan menuju akhirat. Tak ada kekuatan yang mampu menghentikan perjalanan ini. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya, memperbanyak amal kebaikan, dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang abadi di sisi-Nya.

Mari jadikan nasihat Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Memanfaatkan waktu muda, kesehatan, kelapangan rezeki, waktu luang, dan kehidupan yang kita miliki dengan sebaik-baiknya adalah bentuk syukur atas nikmat Allah yang tak terhingga. Ingatlah bahwa setiap kesempatan yang diberikan kepada kita adalah anugerah yang tidak akan terulang kembali.

Dunia ini hanyalah persinggahan sementara, tempat kita menanam bekal untuk perjalanan panjang menuju akhirat. Jangan biarkan kesenangan sesaat atau kelalaian menghalangi kita dari mencapai keberkahan hidup. Jadikan setiap momen dalam hidup ini bernilai manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Semoga Allah senantiasa membimbing kita agar dapat menjalani hidup dengan penuh keberkahan, manfaat, dan ketaatan kepada-Nya. [] Hanum Salsabila

Baca Juga:  Melembutkan Hati yang Membatu: Rumus dalam Islam untuk Kehidupan Lebih Tenang dan Damai

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post