Jangan Bersikap Berlebihan, Inilah Pentingnya Hidup dalam Batasan

Orang yang Berlebihan (Freepik.com - Almuhtada.org)

 

Al Muhtada.org – Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan materialistis, perilaku berlebihan sering kali dianggap sebagai hal wajar, bahkan menjadi simbol keberhasilan. Mulai dari gaya hidup mewah, konsumsi yang berlebihan, hingga ibadah yang melampaui tuntunan.

Dalam Islam, perilaku semacam ini dikenal dengan istilah israf (berlebihan) atau ghuluw (melampaui batas), dan jelas hal ini tidak dianjurkan. Mengapa? Karena Islam selalu menekankan keseimbangan dalam setiap hal yang kita lakukan.

Apa Itu Perilaku Berlebihan?

Perilaku berlebihan dapat dimaknai ketika melakukan sesuatu secara berlebihan tanpa memperhatikan kebutuhannya, baik itu dalam hal makanan, minuman, hiburan, hingga penggunaan sumber daya.

Bahkan dalam beragama, melampaui batas pun bisa terjadi, misalnya terlalu memaksakan diri dalam ibadah sampai mengabaikan kesehatan atau hak-hak lainnya.

Allah berfirman dalam QS. Al-A’raf ayat 31 yang berbunyi:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Ayat ini memberikan petunjuk yang jelas bahwa perilaku berlebihan sangat tidak dianjurkan dan tidak disukai oleh Allah. Disini dijelaskan melalui perumpamaan makanan dan minuman, yang mana menjadi kebutuhan harian. Jika kita melampaui batas dalam mengonsumsinya, itu bisa berujung pada masalah kesehatan atau bahkan kemubaziran.

Islam adalah agama yang selalu menekankan keseimbangan, termasuk dalam beribadah. Rasulullah SAW pernah memperingatkan umatnya untuk tidak beribadah secara berlebihan.

Baca Juga:  Belajar Kehidupan dari Seekor Lebah Madu

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahamad, Rasulullah SAW bersabda:

“Bacalah Al-Qur’an dan janganlah kamu terlalu bersemangat, janganlah kamu berlebihan, dan janganlah kamu melampaui batas dengan Al-Qur’an.”

Hadis ini mengingatkan kita bahwa sekalipun niat kita untuk beribadah adalah baik, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, hal tersebut bisa berakibat buruk.

Perilaku berlebihan tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga lingkungan sekitar. Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 27:

“Sesungguhnya orang-orang yang boros adalah saudara-saudara setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Ayat ini menegaskan bahwa perilaku boros atau berlebihan diibaratkan seperti temannya setan. Kita diperintahkan untuk bijak dalam mengelola segala nikmat yang Allah berikan, baik itu harta, waktu, maupun energi.

Sebagai generasi muda, kita hidup di era modern yang menawarkan banyak kemudahan. Namun, kita tidak boleh hanyut dalam tren gaya hidup yang melampaui batas.

Keseimbangan adalah kunci utama, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang selalu hidup sederhana meskipun beliau memiliki akses terhadap banyak hal. Kesederhanaan bukan berarti hidup dalam kekurangan, tetapi hidup sesuai kebutuhan tanpa berlebihan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya kesederhanaan dalam segala sesuatu adalah sebagian dari iman.”

Menjalani hidup sederhana dan tidak berlebihan memberikan kita kesempatan untuk lebih fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti menimba ilmu, beribadah dengan khusyuk, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Baca Juga:  Menerapkan Budi Pekerti yang Luhur Dimulai dengan Wajah Berseri dan Ceria

Mari kita selalu menjaga diri dari perilaku yang melampaui batas, dan menjalani hidup dengan sederhana, seimbang, dan penuh rasa syukur. [] M. Akiyasul Azkiya

Related Posts

Latest Post