Almuhtada.org – Seperti yang telah kita ketahui bersama, Luqman Al-Hakim merupakan salah satu dari sekian banyak manusia yang namanya dimuliakan oleh Allah Swt. di dalam Al-Qur’an.
Di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang bagaimana sosok bijaksana Luqman Al-Hakim dalam mendidik anaknya. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari kisah Luqman Al-Hakim mengenai cara mendidik anak yang benar dan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Berikut beberapa cara mendidik anak yang dapat ditiru dari kisah Luqman Al-Hakim yang tercantum dalam Al-Qur’an :
- Luqman Al-Hakim senantiasa mengingatkan anaknya untuk tidak menyekutukan Allah Swt.
Dalam mendidik anaknya, Luqman Al-Hakim selalu berpedoman kepada agama. Salah satu ajaran Luqman Al-Hakim kepada anaknya adalah tidak menyekutukan Allah Swt. karena menyekutukan Allah Swt. merupakan dosa dan kezaliman terbesar yang dilakukan oleh seorang muslim. Ajaran Luqman Al-Hakim tersebut diabadikan dalam Q.S. Luqman ayat 13 yang berbunyi :
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Artinya : “(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.” (Q.S. Luqman : 13)
- Luqman Al-Hakim mengajarkan anaknya untuk senantiasa mendirikan sholat, mengamalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, serta bersikap sabar dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan oleh Allah Swt.
Luqman Al-Hakim mengajarkan kepada anaknya untuk senantiasa mendirikan sholat. Sholat sendiri termasuk dalam ibadah yang sangat penting karena sholat diibaratkan sebagai tiang agama. Apabila seorang muslim meninggalkan sholatnya, maka ia meruntuhkan agama. Hal tersebut dijelaskan dalam hadist riwayat Al-Baihaqi yang berbunyi :
الصلاة عمادالدينمنأقامهافقدأقامالدينومنهدمهافقدهدمالدين
Artinya : “Sholat itu tiang agama. Siapa yang mendirikannya berarti mendirikan agama. Siapa yang merobohkannya berarti merobohkan agama” (H.R. Al-Baihaqi)
Kedua, Luqman Al-Hakim mengajarkan kepada anaknya agar senantiasa mengamalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah keburukan. Hal tersebut merupakan salah satu hal yang penting untuk diamalkan oleh seorang muslim. Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S. Al-Ma’idah ayat 79 yang berbunyi :
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
كَانُوْا لَايَتَنَاهَوْنَعَنْمُّنْكَرٍفَعَلُوْهُۗلَبِئْسَمَاكَانُوْايَفْعَلُوْنَ
Artinya : “Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang mereka lakukan. Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang selalu mereka lakukan” (Q.S. Al-Ma’idah : 79)
Ketiga, Luqman Al-Hakim mengajarkan kepada anaknya agar senantiasa bersabar dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan oleh Allah Swt. Sabar merupakan sifat yang perlu dimilliki oleh setiap muslim sebab Allah Swt. senantiasa membersamai orang-orang yang bersabar. Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 153 yang berbunyi :
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَاٰمَنُوااسْتَعِيْنُوْابِالصَّبْرِوَالصَّلٰوةِۗاِنَّاللّٰهَمَعَالصّٰبِرِيْنَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah : 153)
- Luqman Al-Hakim mengajarkan kepada anaknya bahwa setiap perbuatan, meski seberat biji sawi pasti akan mendapat balasan dari Allah Swt.
Luqman Al-Hakim mengajarkan anaknya bahwa setiap perbuatan baik maupun perbuatan buruk, meski seberat biji sawi pasti akan mendapat balasan dari Allah Swt.
Hal tersebut memiliki makna tersirat bahwa kita harus berhati-hati dalam berbuat karena sesungguhnya segala perbuatan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari Allah Swt. Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S. Luqman ayat 16 yang berbunyi :
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
Artinya : ““Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Luqman : 16)
Cukup sekian artikel yang dapat saya tulis. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya[] Muhammad Khoirul Anwar