Mari Budayakan Malu Berbuat Dosa

Ilustrasi menghindari dosa dengan rasa malu
Ilustrasi menghindari dosa dengan rasa malu (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Malu adalah sifat mulia yang diajarkan dalam agama Islam dan merupakan bagian dari iman. Malu yang dimaksud dalam Islam bukanlah perasaan takut berbicara di depan umum saja, tetapi rasa tidak nyaman dan risih ketika melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Allah. Di antara bentuk malu yang paling mulia adalah malu berbuat dosa.

“Malu itu bagian dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya rasa malu dalam kehidupan seorang muslim, terkhusus ketika berbuat dosa. Berikut adalah yang perlu ditanamkan ketika kita hendak berbuat dosa :

  1. Mengingat Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu

Sebagai seorang hamba, kita harus selalu menyadari bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Ketika kita berbuat dosa, meskipun dilakukan secara sembunyi-sembunyi tidak ada orang yang tau, kita tetap tidak bisa bersembunyi dari pandangan Allah. Perasaan malu ini seharusnya menjadi penghalang bagi seseorang untuk melakukan perbuatan maksiat.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)

  1. Malu kepada Malaikat Pencatat Amal

Selain Allah, setiap manusia juga selalu diawasi oleh malaikat pencatat amal, yang senantiasa mencatat setiap perbuatan baik dan buruk. Rasa malu kepada malaikat ini juga bisa menjadi pengingat bahwa segala dosa yang dilakukan akan terekam dan menjadi bagian dari catatan amal seseorang di hari kiamat.

Baca Juga:  Amalan Harian yang Mudah, namun Besar Manfaatnya

Allah berfirman:

“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf: 18)

  1. Malu kepada Diri Sendiri

Rasa malu berbuat dosa juga harus muncul dari dalam diri sendiri. Setiap muslim yang memiliki kesadaran akan hakikat dirinya sebagai hamba Allah, akan merasa hina jika ia melakukan perbuatan yang Allah larang. Perasaan malu kepada diri sendiri ini penting karena ia menjadi benteng dari segala keburukan.

“Di antara ajaran yang didapatkan manusia dari para nabi terdahulu adalah, ‘Jika kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu.’” (HR. Bukhari)

  1. Malu kepada Orang Lain

Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang muslim harus menjaga perilaku dan tindak-tanduknya agar tidak melanggar norma dan ajaran agama. Malu kepada orang lain, khususnya sesama muslim, menjadi salah satu cara untuk mencegah diri dari dosa. Ketika kita menjaga hubungan baik dengan orang lain, kita juga seharusnya menjaga kehormatan diri dengan tidak melakukan perbuatan yang bisa merusak citra kita sebagai muslim.

“Seorang muslim adalah orang yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari)

  1. Malu Adalah Jalan Menuju Kebaikan

Rasa malu dalam Islam bukanlah penghalang untuk melakukan kebaikan, justru sebaliknya. Malu berbuat dosa adalah salah satu jalan untuk menuju kebaikan. Dengan malu, seseorang akan terhindar dari perbuatan maksiat dan lebih terdorong untuk melakukan amal sholeh. Rasa malu ini mendorong seseorang untuk menjaga kehormatan dirinya dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Allah.

Baca Juga:  Siapa Orang yang paling di cintai Allah? Ini jawabannya!

“Malu tidaklah mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa malu berbuat dosa adalah salah satu tanda keimanan yang kuat. Malu ini tidak hanya muncul dari kesadaran akan pengawasan Allah, malaikat, dan orang lain, tetapi juga dari rasa hormat kepada diri sendiri. Menjaga rasa malu adalah kunci untuk terus berada di jalan yang benar dan mendekatkan diri kepada Allah. []Akhmad Maulana Marzuki

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post