Seperti Inilah Tidurnya Seorang Muslim

tidurnya seorang muslim
Gambar ilustrasi tidurnya seorang muslim (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Tidur merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk mengistirahatkan otak dan organ-organ lain dari kegiatan yang telah dilakukan selama seharian. Kenapa tidur banyak identik dengan malam hari?

Ternyata dalam alquran surat Al-furqon juga disebutkan bahwa adanya malam hari sebagai pakaian dan tidur untuk istirahat, dan ternyata disebutkan juga oleh dokter tirta bahwa dalam tidur pada malam hari itu dapat membantu proses pemulihan sel-sel yang rusak diganti dengan yang baru.

Mengapa sebelum tidur Rasulullah SAW mencontohkan membaca doa

بِسْمِكَ االلّٰهُمَّ اَحْيَا وَبِاسْمِكَ اَمُوْتُ

yang artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu aku mati”

kenapa seperti seakan-akan kita akan mati pada saat sebelum tidur dan pada doa bangun tidur juga yang berbunyi

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan”.

Seakan-akan kita telah dihidupkan setelah meninggal? Ternyata dalam doa tersebut alasannya telah Allah sebutkan dalam Al-Quran mengenai dicabutnya nyawa pada saat tidur dalam surat Az-Zumar ayat 42 yang artinya “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” Sehingga memang untuk kata mati pada doa sebelum dan sesudah tidur memang sangat sesuai dengan kenyataan yang ada pada saat tidur.

Baca Juga:  Kisah Cinta Berbeda Agama Zainab Putri Rasulullah

Lalu bagaimana dengan adanya orang yang mudah bangun dengan orang yang sulit dibangunkan saat tidur? Mungkin saja orang yang mudah dibangunkan pada saat tidur yang terbangun tersebut memang masih berada pada fase tidur NRM fase 1 ataupun 2 karena pada saat itu suara masih masuk / terdengar walaupun pada fase ke 2 sudah tidak terlalu jelas lagi suaranya.

Untuk orang yang sulit bangun sesuai dengan ayat tersebut atau dalam bahasa medis telah memasuki masa NRM fase 3 atau bahkan fase REM karena pada saat itu memang suara dari luar sudah tidak terdengar sehingga terkesan sulit dibangunkan.

Maa syaa Allah memang tiada yang mengenal kita lebih baik selain pencipta kita sendiri. Allah telah menciptakan kita dalam keadaan yang sebaik-baiknya dengan segala kebutuhan. [] Shofiyatul Afiyah

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post