Karakteristik Kepemimpinan Rasulullah SAW yang Patut Kita Pelajari

Meniru Gaya Kepemimpinan Rasulullah
Gambar Ilustrasi Meniru Gaya Kepemimpinan Rasulullah (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.com – Sebagai seorang muslim, role model dalam menjalankan kepemimpinan tidak lain tidak bukan yaitu Rasulullah Muhammad SAW.

Karakternya yang tangguh, tidak terpengaruh dengan keadaan masyarakatnya pada masa itu sangat patut dicontoh untuk kita. Belum lagi keberhasilan beliau dalam memimpin yang bukan hanya umat manusia namun beliau juga memimpin seluruh alam.

Istilah pemimpin tidak akan pernah luput dengan istilah kepemimpinan, sebab dua hal tersebut merupakan hal yang berkesinambungan.

Dalam kepemimpinannya, Rasulullah SAW menggunakan proses evolusi sosio kultural, yaitu transformasi struktural kualitatif dalam sistem kultural yang tetap menunjukan arah yang tetap. Contohnya yaitu dalam usahanya mengubah masyarakat Makkah.

Rasul tidak secara cepat mengubah Makkah namun beliau secara bertahap yang membutuhkan waktu lama yaitu 13 tahun. Lalu mengubah cara berfikir dngan membangun kekuatan di Madinah selama 10 tahun. Madinah merupakan basis negara Islam yang baru yang dikepalai oleh Rasulullah.

Di Madinah Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar dan mempersatukan umat dalam piagam madinah untuk kesejahteraan sosial dan urusan kolektif anatara mereka.

Keberhasilan Rasulullah dalam memimpin umat, selalu menjadi suri tauladan yang paling sempurna. Sifat-sifat beliau dalam memimpin juga menjadi karakteristik kepemimpinannya.

Sifat-sifat yang selalu terjaga dan dijaga oleh Allah SWT sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al Ahzab ayat 21 yang artinya

“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi oang yag mengharap rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”

Baca Juga:  Tips Berwibawa dari Rasulullah yang dapat Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari

Secara rinci sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Shiddiq

Sewaktu kecil Orang Quraisy menyebut beliau dengan sebutan “Shiddiq” dan “amin”. Beliau memiliki kekuaran kepribadian dan bicara sehingga dapat memikat siapapun atas kejujuran pesan yang dibawanya.

Dalam kepemimpinannya, Rasulullah tidak hanya berbicara dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan dan keteladanan.

  1. Amanah

Gelar Rasulullah “Al Amin” (yang dapat dipercaya” menjadikan karakteristik Rasulullah dengan pemimpin-pemimpin umat sebelumnya.

Pemimpin yang amanah yaitu pemimpin yang benar-benar bertanggung jawab pada tugas dan kepercayaan yang diberikan.

Sebagai pemimpin, beliau sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat, mengengar keinginan dan keluhan masyarakat, serta banyak berkorban untuk umatnya.

Dengan sifat amanah inilah kepercayaan masyarakat selalu terjaga kepada pemimpin atas apa yang sudah diamanahkan kepadanya

  1. Tabliq

Tabliq artinya menyampaikan. Sifat ini merupakan sifat Rasulullah yang ketiga. Sebelum mengajarkan sesuatu, Rasulullah melakukannya terlebih dahulu.

Hal ini menunjukan bahwa beliau tidak menyembunyikan informasi yang benar apalagi hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan umat.

Sikap transparansi seorang pemimpin juga dapat dilihat dari caranya menyatakan kebenaran meskipun konsekuensinya berat. Sebagaimana istilah Arab mengungkapkan “Katakanlah kebenaran meskipun pahit rasanya”

  1. Fatanah

Rasulullah SAW mendapat karunia dari Allah berupa kecakapan yang luar biasa dan kepemimpinan yang agung. Kecerdasan beliau tidak hanya untuk menjelaskan wahyu yang telah diturunkan Allah kepadanya, tetapi juga untuk melihat peluang dalam melakukan dakwahnya.

Baca Juga:  Memaafkan Tapi Menolak untuk Berjumpa, Bolehkah dalam Islam?!!

Selain cerdas, seorang pemimpin juga harus memiliki kestabilan emosi yang baik untuk meyelesaikan masalah dengan bijaksana.

Sebagaimana Rasul telah mencontohkan dalam kepemimpinannya, sudah sepantasnya kita sebagai umatnya juga mengikuti apa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah.

Sebab tidak dapat dipungkiri kini ditemukan banyak sekali pemimpin yang meninggalkan keemat sifat yang ada pada Rasulullah yaitu “Sidiq, Amanah, Tabliq dan Fatanah”. [] Khariztma Nuril Qolbi B

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post