Almuhtada.org – Kecantikan perempuan merupakan suatu hal yang relatif. Allah SWT, telah menciptakan begitu banyak perempuan dengan parasnya yang cantik didunia ini.
Namun, cantik itu bukan semata soal fisik. Kecantikan yang sesungguhnya pada seorang perempuan adalah ketika dia memiliki kecantikan berupa cantik kepribadiannya, cantik penampilannya dalam menutup aurat, serta cantik agama dan akhlaknya.
Maka dari itu, Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Artinya : “Sesungguhnya Allah SWT. tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah SWT. hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian” (H.R Muslim no.2564)
Sementara itu, Syaikh Al-Utsamain Rahimahullah berkata: “Wanita yang baik agamanya meskipun dia tidak cantik, namun akhlak dan agamanya yang akan membuatnya cantik, pilihlah wanita yang baik agamanya niscaya kamu akan beruntung”. (Syarah Riyadhussalihin 2/144)
Wahai para muslimah…
Jika wanita lain mengalahkanmu dalam kecantikan, maka kalahkan ia dalam akhlak dan budi pekerti. Jika mereka mengalahkanmu dalam harta dunia, maka kalahkan ia dalam perkara Akhirat.
Bahkan didalam Al-Qur’an telah dicantumkan mengenai bagaimanakah kriteria kecantikan yang sesungguhnya dari seorang perempuan, diantaranya yaitu:
1. Dalam Q.S An-Nuur ayat 31 bahwa seorang perempuan harus “senantiasa menjaga pandangan agar terlihat sopan dan terpuji”.
Pada ayat tersebut menyampaikan petunjuk kepada para kaum perempuan untuk senantiasa menjaga pandangan mereka dan memelihara kehormatan diri, yakni menjaga agar pandangan mereka tidak menyimpang dan tidak menimbulkan fitnah.
2. Dalam Q.S Al-Ahzab ayat 32 bahwa seorang perempuan harus “senantiasa bercakap dengan nada suara tidak dimanjakan dan tidak dilembutkan”.
Pada ayat tersebut disampaikan kepada kaum perempuan akan larangan menggunakan nada suara yang dimanjakan dan dilembutkan apabila sedang berbicara.
Hal tersebut dimaksudkan agar tidak menimbulkan fitnah dan tentunya juga untuk menjaga kehormatan diri.
3. Dalam Q.S Al-Ahzab ayat 33 bahwa seorang perempuan harus “menjauhi gaya tabbaruj, penggayaan diri yang mengganggu fitnah lelaki hingga menarik kepada dirinya”.
Maksud dari tabbaruj disini ialah perempuan disarankan untuk tidak berlebihan dalam berhias dan berjalan seperti gaya jahiliyah terdahulu yang menarik perhatian sehingga menimbulkan fitnah akan daya tarik lawan jenis.
Terdapat suatu riwayat yang menyebutkan bahwa ketika setan tidak mampu membuat seorang muslimah membuka auratnya, maka setan akan membuat muslimah bertabbaruj dengan pakaiannya.
Dengan demikian sebagai seorang perempuan jadilah seorang muslimah yang memiliki kecantikan sesungguhnya, yakni dengan kecantikan dari segi kepribadian, cara berpenampilan, agama dan akhlak. Karena cantik itu bukan semata soal fisik. []Aisyatul Latifah
Editor: Maulina Istighfaroh