Almuhtada.org – Dalam menjalani kehidupan dunia yang sementara ini, tentu kita akan berhadapan dengan orang lain untuk berinteraksi. Setiap pertemuan yang dilakukan, terdapat perbedaan latar belakang, karakter dan cara pandang yang berbeda-beda antara satu manusia dengan manusia lainnya.
Dalam hal ini, adab dan akhlak berperan sebagai penuntun dalam berinteraksi, agar setiap interaksi berjalan dengan baik. Ketika berinteraksi pun kita merasa nyaman berbicara dengan orang tersebut.
Seorang muslim tentu harus memiliki adab dan akhlak yang baik, sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kapan pun engkau berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)
Makna Adab dan Akhlak.
Terkadang sebagian dari kita masih keliru dalam mengartikan adab dan akhlak. Padahal keduanya jelas berbeda. Meski berbeda, keduanya memiliki kesinambungan satu sama lain.
Akhlak merupakan karakter yang tertanam dalam diri, tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan diri sendiri dan orang lain. Akhlak termasuk sifat batin yang ada dalam diri manusia. Contoh akhlak yang baik adalah sabar, rendah hati, dermawan, sopan, santun, dan lain sebagainya.
Dilansir dari laman nuonline, Ibnu Katsir dalam kitab an-Nihayah menuliskan hakikat akhlak, “Akhlak secara hakikat diciptakan untuk konstruksi batin manusia, tentang jiwa, peabagai sifat dan esensi kejiwaan tersebut. Hal ini tak ubahnya bagai tubuh yang diciptakan sebagai konstruksi jasmani mereka.”
Sementara itu, adab berkaitan dengan perilaku manusia terhadap sesuatu, bagaimana manusia harus berbuat sesuatu. Kehadirannya dapat dilihat dan dirasakan. Adab merupakan tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan orang lain.
Adab bisa dikatakan sebagai hasil dari akhlak yang kita bentuk dalam diri. Namun, tidak semua adab terbentuk dari akhlak. Karena bisa saja orang yang akhlaknya baik, belum tentu memiliki adab yang baik, begitu pula sebaliknya.
Pembentukan Adab dan Akhlak yang Baik
Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita berusaha membentuk dan menjaga akhlak dan adab yang baik melekat pada diri kita.
Pembentukan adab yang baik dapat diajarkan dan dibiasakan secara langsung melalui aktivitas sehari-hari, seperti saat kita bertemu guru, berbicara kepada guru, bertemu teman, memakai baju dan lain sebagainya.
Adapun untuk membentuk akhlak yang baik, perlu diajarkan lebih mendalam lagi, karena akhlak tidak bisa dibentuk secara langsung melalui aktivias sehari-hari. Pembentukan akhlak yang baik itu perlu didikan.
Sebagai contoh, ketika orang tua ingin menanamkan kesabaran pada anak, tentu orang tua tersebut perlu menghadirkan kesabaran itu dalam keseharian, misalnya mengarahkan anak untuk duduk tenang di dapur, menunggu ibu membuatkan sarapan untuknya.
Dengan memiliki akhlak dan adab yang baik, seorang muslim diharapkan mampu menjadi pribadi yang bukan hanya bersikap baik dalam berperilaku, tetapi juga memiliki karakter yang mulia. Oleh karenanya, mari kita memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi [] Nayla Syarifa










