almutada.org – Mungkin dalam hati kita pernah merasa iri dengan pencapaian orang lain. Dari iri dengan orang terdekat hingga orang yang sama sekali tidak dikenal, terlebih di zaman media sosial seperti ini, masa di mana segala informasi yang ada di berbagai belahan dunia dapat mudah tersebar dan diakses oleh siapa saja di mana saja.
Ketika scroll sosial media, tak jarang kita melihat konten tentang pencapaian orang lain yang bagi kita sangatlah luar biasa, video seperti itu memang ada manfaatnya untuk meningkatkan motivasi diri, tapi sayangnya seringkali juga menimbulkan rendah diri hingga perasaan tidak bersyukur atas segala anugerah yang Allah berikan.
Kadangkala, terlalu sering melihat pencapaian orang lain justru dapat menjadi toxic bagi kita sendiri. Menjadikan orang lain sebagai acuan dalam meningkatkan kapasitas diri memang bagus, tapi jika terlalu berlebihan justru dikhawatirkan membuat kita semakin terpuruk akibat tidak mampu memenuhi ekspektasi yang diharapkan.
Padahal, setiap orang memiliki kelebihan dan potensinya masing-masing. Tidak semua orang harus pandai debat, tidak semua orang harus ekspert menulis. Temukan sesuatu yang menjadi keunggulan bagi kita. Kembangkan dan tunjukkan jalan tersebut agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Walaupun saat ini kita belum bersinar terang seperti orang lain, tidak mengapa. Manusia layaknya bunga yang memiliki waktu mekar tersendiri. Yang harus kita lakukan adalah mengusahakan untuk mencapai momentum tersebut. [Hanum Salsabila]
