almuhtada.org – Surga adalah tempat impian seluruh umat manusia sebagai tempat peristirahatan terakhir. Banyak penjelasan tentang kenikmatan yang bisa kita dapatkan di surga, salah satunya adalah bidadari sebagai hadiah bagi pria yang berhasil masuk surga.
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa nantinya di surga pria akan dipasangkan dengan 72 istri bidadari, diluar istrinya yang ada di dunia. Lalu bagaimana dengan wanita? Apakah dia hanya akan menjadi istri bagi suaminya selama di dunia?
Menurut Neng Imaz Fatimatuz Zahra, kecenderungan kenikmatan antara pria dan wanita berbeda. Dalam pandangannya, orientasi kenikmatan tertinggi bagi pria adalah wanita. Sedangkan bagi wanita orientasi kenikmatan tertingginya adalah perhiasan.
Bisa kita lihat, kebanyakan pria akan melakukan segala cara untuk membuat wanita yang dicintainya bahagia, atau banyak juga pria yang menginginkan memiliki banyak pasangan. Oleh sebab itu, di surga nanti pria akan mendapatkan bidadari, sedangkan wanita tidak mendapatkan bidadara. Wanita akan mendapatkan apa yang disukainya, melebihi apa yang dia bayangkan, bahkan hanya akan ia ketahui nanti ketika dia masuk surga.
Jika wanita tidak mendapat bidadara, lalu apakah hanya akan jadi pasangan pria yang masuk surga? Ustad Adi Hidayat menjelaskan bahwa status pasangan wanita di surga mengikuti perjalanan hidupnya di dunia. Wanita yang meninggal dengan status masih menjadi istri orang lalu ia masuk surga, maka ia akan menjadi istri orang tersebut di surga nanti.
Bila wanita tersebut sudah bercerai dan menikah lagi sebelum meninggal, maka ia akan menjadi istri bagi suami terakhirnya. Bagaimana dengan wanita surga yang meninggal tapi belum menikah? Atau meninggal dalam keadaan cerai tapi belum menikah lagi? Maka wanita tersebut akan mendapat pasangan lain yang disiapkan Allah yaitu pangeran surga. Begitu pula bagi wanita yang masuk surga tapi suaminya saat di dunia tidak masuk surga, maka ia akan mendapat pasangan baru di surga nanti.
Istilah bidadara untuk wanita surga tidak dikenal dalam syariah. Pangeran surga lah yang menjadi istilah pasangan wanita yang berhasil masuk surga.
Namun, dalam pendapat beberapa ulama, pasangan bagi wanita surga yang meninggal dalam keadaan tidak memiliki suami adalah pria dunia yang masuk surga dan mampu menyenangkan hatinya. Pada intinya, wanita tetap mendapatkan pasangan, tetapi dalam konsep yang berbeda dan lebih fleksibel sesuai kebahagiaan tertinggi yang Allah berikan.
Pada akhirnya, balasan surga bukanlah soal siapa mendapat apa, melainkan bagaimana Allah memberikan kebahagiaan sempurna sesuai kebutuhan hamba-Nya. Wanita dunia yang beriman memiliki kedudukan lebih tinggi daripada para bidadari karena perjuangannya di dunia. Dengan demikian, setiap hamba baik pria maupun wanita akan memperoleh kenikmatan terbaik yang tak bisa dibayangkan saat memasuki surga nanti.[Nathasya Putri Ratu]










