Almuhtada.org – Mengapa manusia menyukai hal yang dilarang oleh Allah swt? Karena pada dasarnya manusia tergoda akan kenikmatan di .dalamnya
Misalnya minum khamr, itu adalah jenis minuman yang dilarang dikonsumsi oleh umat Islam karena terdapat madharat yang besar di dalamnya. Namun disisi lain, khamr juga memiliki dampak positif, tetapi banyak madharatnya sehingga Allah swt melarang untuk mengkonsumsinya.
Dalil tentang Larangan Minum Khamr dalam Q.s Al-Baqarah: 219
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ ٢١٩
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir.
Khamr dalam Perspektif Hadis
Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
“Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr itu haram.” (HR. Muslim no. 2003)
Khamr dari Perspektif Psikologi
Jika ditinjau dari sisi psikologis manusia mempunyai kecenderungan menyukai kenikmatan duniawi yang didorong oleh sistem otak hedonis yang bereaksi terhadap imbalan sensorik, emosional, dan finansial. Namun, keterikatan berlebihan pada kenikmatan tersebut dapat berujung pada hedonisme.
Menurut KBBI Hedonisme adalah pandangan yang menganggap bahwa setiap kesenangan dan kenikmatan dalam bentuk materi merupakan tujuan utama dalam hidup seseorang.
Dengan demikian, meskipun khamr memiliki sedikit manfaat, namun mudaratnya jauh lebih besar. Allah Swt melarangnya demi menjaga akal, kesehatan, dan keselamatan manusia. Dari sisi psikologis, dorongan untuk mencari kenikmatan duniawi perlu dikendalikan dengan iman dan kesadaran bahwa kesenangan sejati adalah ketaatan kepada Allah Swt. [] Azizah Fiqriyatul Mujahidah
