Ketika Diam Adalah Pilihan Paling Bijak

Ilustrasi mulut tertutup yang menandakan sedang diam (Canva)

Almuhtada.org – Dalam beberapa kondisi terkadang kita merasa perlu untuk menjawab, menjelaskan, atau membela diri. Tapi kenyataanya, tidak semua hal itu perlu direspons. Ada kalanya, diam justru menjadi bentuk kekuatan diri. Diam itu bukan berarti kita lemah, tetapi tanda kalau kita sudah cukup dewasa untuk memilih kapan harus bicara, dan kapan sebaiknya menahan diri. Berikut adalah lima kondisi dalam hidup yang mengajarkan kita bahwa diam adalah jawaban terbaik.

1. Diam saat amarah memuncak

Ketika marah biasanya mulut kita bekerja lebih cepat daripada pikiran. Kata-kata keluar tanpa ada saringan, dan akhirnya penyesalan datang belakangan. Di saat seperti ini, diam bukan hanya menjadi bentuk pengendalian diri, tapi juga perlindungan bagi hati agar lebih tenang. Ada salah satu hadits yang riwayatkan oleh Imam Ahmad bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

“Jika salah seorang di antara kalian marah, maka hendaklah ia diam.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).

Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa orang yang menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain adalah bagian dari orang-orang yang bertakwa (QS. Ali Imran: 134).

Baca Juga:  Menyelami Hebatnya Al-Qur’an: Mukjizat Abadi Sepanjang Zaman

2. Diam saat tidak tahu keseluruhan cerita

Terkadang kita sering menyimpulkan sesuatu hanya berdasarkan potongan-potongan informasi yang kita dapat tanpa mencari tahu lebih lanjut. Padahal, menyimpulkan sesuatu yang terlalu cepat bisa membuka pintu kesalahpahaman. Al-Qur’an mengingatkan dalam QS. Al-Hujurat ayat 6 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti…” Dalam ayat ini, menahan diri untuk diam sampai mendapat cerita yang lengkap bukan hanya baik, tapi juga menjaga kita dari salah menilai dan menyakiti orang lain.

3. Diam di tengah lingkungan yang penuh gossip

Kadang kita berada di tengah lingkungan pembicaraan yang penuh dengan hal-hal yang tidak baik seperti ghibah, fitnah, maupun kegitan yang tidak bermanfaat. Diam dalam situasi seperti ini bukan berarti kita tidak peduli, melainkan tanda kalau kita tidak mau ikut andil dalam hal yang tidak bermanfaat tersebut. Al-Qur’an pun memperingatkan kepada orang-orang yang suka mencela dan mengumpat dalam QS. Al-Humazah ayat 1 yang artinya, “Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela”. Dengan diam, berarti kita turut menjaga lisan dan menunjukkan bahwa kita lebih memilih berada di jalur yang baik dan bersih.

4. Diam saat merasa tidak dihargai

Ada masa di mana pendapat kita sudah tidak didengar, kehadiran pun sudah tidak dianggap. Ketika situasi tersebut muncul, jangan buru-buru mencari perhatian atau validasi dari orang lain. Jika tidak ada yang mempedulikan, diam merupakan pilihan yang lebih baik. Hargai dirimu sendiri dengan tidak mengemis perhatian. Islam mengajarkan untuk menjaga kehormatan diri dan mengandalkan Allah dalam segala hal. Fokuslah pada nilai dirimu di hadapan Allah, bukan penilaian manusia.

5. Diam saat dijatuhkan atau diprovokasi

Terkadang, diam adalah bentuk kendali terbaik. Orang yang sering memprovokasi hanya ingin reaksi dari kita, jika kita memberi reaksi, maka merekalah yang menang. Rasulullah SAW bersabda bahwa“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari). Maka ketika difitnah, dijatuhkan, atau dipancing emosinya diam bisa menjadi tameng yang menenangkan jiwa sekaligus meredam situasi. Bukan karena kita kalah, tapi karena kita memilih untuk menang secara elegan.

Tidak semua yang diam itu lemah, dan tidak semua yang bicara itu kuat. Diam yang lahir dari kesadaran dan ketenangan justru mencerminkan kematangan diri. Maka, dalam situasi tertentu, ketika kamu ingin membela diri, ingin didengar, atau ingin membalas, coba tunda sebentar karena terkadang diam adalah bentuk keberanian yang paling tenang. [Miftahudin]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Latest Post