Ternyata Ini Alasan Rasulullah SAW Tidak Suka Orang Begadang, Nomor 3 Sering Kita Lakukan!

Gambar orang yang sedang tertidur didepan laptop karena begadang (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Begadang jangan begadang kalau tiada artinya… Lirik lagu klasik itu ternyata sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah tidak melarang begadang secara mutlak, namun beliau membencinya jika dilakukan tanpa tujuan yang bermanfaat. Kenapa begitu? Ternyata alasannya sangat relevan, bahkan bisa kita rasakan hingga hari ini.

Berikut ini empat alasan kenapa Rasulullah SAW tidak menyukai begadang yang tidak perlu.

  1. Agar Tidak Terlewat Salat Subuh

Salah satu dampak langsung dari begadang adalah sulit bangun pagi. Hal ini menyebabkan keterlambatan aktivitas pagi hari dan berpotensi membuat seseorang melewatkan salat Subuh. Bahkan jika tetap terbangun, kondisi tubuh yang lelah membuat salat jadi kurang khusyuk.

Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah SAW membenci tidur sebelum isya dan berbicara setelahnya.”
(HR. Bukhari no. 568 & Muslim no. 647)

Dari hadits ini, kita bisa melihat bahwa beliau menganjurkan umatnya untuk tidur setelah isya demi menjaga energi dan kesiapan menyambut Subuh.

  1. Mengganggu Salat Malam (Tahajud)

Selain itu, tidur lebih awal juga memudahkan seseorang untuk bangun lebih pagi, termasuk untuk salat malam (tahajud) yang memiliki banyak keutamaan.

Allah SWT berfirman:

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.” (QS. Al-Isra: 79)

Waktu malam seharusnya menjadi momen terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan justru dihabiskan dengan hal-hal duniawi. Jika kita tidur terlalu larut, potensi kehilangan momen ibadah tahajdu ini sangat besar.

  1. Menghindari Obrolan yang Tidak Bermanfaat
Baca Juga:  Hidrasi Pagi, Berkah Sepanjang Hari: Perspektif Islam dan Sains

Malam hari setelah Isya sering kali menjadi waktu berkumpul dan mengobrol santai. Tidak ada yang salah dengan itu, asal ada manfaatnya. Tapi sering kali, obrolan malam mengarah ke hal-hal yang sia-sia, bahkan bisa menjadi ghibah (gosip) atau membicarakan orang lain tanpa manfaat.

Rasulullah SAW bersabda:

“Termasuk tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.”
(HR. Tirmidzi no. 2317)

Hall ini menjadi pengingat bahwa waktu itu sangat berharga. Jika malam hari diisi dengan kegiatan yang tidak jelas arah dan tujuannya, lebih baik digunakan untuk beristirahat atau beribadah.

  1. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Tidur cukup di malam hari sangat penting untuk kesehatan tubuh dan kestabilan mental. Kurang tidur bisa menyebabkan stres, kelelahan, gangguan konsentrasi, hingga menurunnya imunitas tubuh.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu. (HR. Bukhari no. 5199)

Islam sangat mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan. Tidur malam yang cukup adalah salah satu bentuk syukur kita atas nikmat tubuh yang sehat.

Apakah Begadang Selalu Dilarang?

Tidak juga. Rasulullah tidak melarang secara mutlak begadang. Jika seseorang harus begadang karena alasan yang kuat, seperti belajar, beribadah, merawat orang sakit, atau menyelesaikan tugas penting, maka itu tidak masalah. Justru, bisa bernilai ibadah jika diniatkan dengan baik.

Namun, jika hanya untuk scroll media sosial, ngobrol ngalor-ngidul, atau sekadar nonton film tanpa tujuan, sebaiknya pikir ulang. Waktu malam terlalu berharga untuk dihabiskan begitu saja. Jadi, yuk mulai biasakan tidur lebih awal, agar kita bisa bangun lebih pagi dan siap menjemput hari yang lebih baik. [] M. Akiyasul Azkiya

Baca Juga:  Keajaiban Sabar bagi Kesehatan: Rahasia Kesejahteraan dan Ketenangan

Related Posts

Latest Post