30 Hari Menuju Ramadhan, Inilah Amalan Yang Harus Dipersiapkan!

Panduan praktis menyambut Ramadan untuk Ibadah yang berkualitas (Pinterest.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Ramadhan merupakan bulan yang dinantikan oleh umat muslim. Pada bulan ini, semua umat muslim diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.

Kewajiban berpuasa telah dijelaskan dalam al-qur’an yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Pada ayat ini, menerangkan bahwa tujuan dari berpuasa adalah supaya meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Sebelum memasuki bulan ini, kondisi hati dan jiwa kita harus bersih. Apa yang terjadi di bulan sebelumnya dijadikan pelajaran dan harapannya dapat menjadi lebih baik di bulan Ramadhan ini.

Umat muslim harus mempersiapkan ini sebelum memasuki bulan Ramadhan :

  1. Membayar Qadha Puasa Ramadhan

Selama menunaikan ibadah puasa ramadhan terkadang ada beberapa hal yang mengharuskan untuk tidak puasa.

Islam yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin memberikan ruksah (keringanan) bagi setiap muslim yang berhalangan puasa seperti perempuan yang sedang menyusui, haid, nifas, ataupun melahirkan.

Sedangkan bagi laki-laki yang sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk berpuasa maka tidak wajib berpuasa tetapi melakukan  qadha puasa yaitu mengganti puasa ramadhan di bulan lain selain tanggal yang diharamkan seperti hari tasyrik dan tanggal 1 syawal.

Boleh umat muslim menggantinya dengan membayar fidyah jika permpuan sedang hamil, menyusui, dan nifas pada pertengahan bulan sya’ban.

  1. Melakukan Ziarah Kubur
Baca Juga:  Menjaga Sholat sebagai Waktu Istimewa untuk Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Sebagian umat muslim melakukan ziarah kubur sebelum bulan puasa.

Biasanya kepada makam kerabat, sanak, dan saudara terlebih dahulu kemudian ziarah menuju makam tokoh kyai, ulama, ataupun wali.

Tujuan diadakannya ziarah ini adalah sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bahwa dunia hanya sementara.

Rasa syukur kita juga bertambah karena masih diberi kesempatan untuk menjumpai bulan ramadhan.

Bahwasannya orang yang sudah meninggal, yang mereka inginkan misalnya hidup kembali adalah beribadah kepada Allah SWT.

Hal ini telah dijelaskan dalam Al qur’an :

رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ

Artinya : “Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku, maka aku dapat bersedekah” (QS. Al Munafiqun: 10)

Ibadah yang mereka harapkan yaitu dengan bersedekah.

Mengapa bersedekah?  Karena tidaklah seorang mayit menyebutkan “sedekah” kecuali karena besarnya pahala yang diterima.

Allah akan membalas kebaikan baik di dunia maupun di akhirat kepada orang yang bersedakah.

Maka tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah dan menyalurkan sebagian harta kita kepada orang yang membutuhkan.

  1. Perbanyak Membaca Doa dan Shalawat

Pada bulan sya’ban kita disunahkan untuk membaca do’a berikut :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya : “Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syakban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadan.”

Dengan membaca doa ini supaya kita mendapatkan keberkahan di bulan-bulan sebelumnya dan memohon supaya kita bisa menjumpai bulan ramadhan.

Baca Juga:  Ini Dia 4 Keutamaan Puasa Sunnah Arafah!

Kemudian, kita dianjurkan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW supaya diberi kemudahan dan kekuatan dalam menjalankan puasa ramadhan.

  1. Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Hati yang bersih adalah tidak menyimpan dendam dan tidak mengungkit kesalahan orang lain.

Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan karena pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna.

Kita sebagai orang yang beriman tugasnya mengingatkan, menegur, membimbing, dan memaafkan jika melihat orang lain berbuat kesalahan.

Sebagai agama yang damai, islam mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan takwa.

Dengan kita memaafkan kesalahan orang lain, maka ada kemungkinan orang itu akan sadar akan pentingnya berhati-hati dalam ucapan dan perbuatan.

Jadikan bulan Ramadhan sebagai jalan menuju surga-Nya dengan mempersiapkan dan melakukan amalan-amalnya.

Tidak ada yang mengetahui kecuali Allah tentang kapan kita akan kembali.

Oleh karena itu harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah dan beramal shaleh sebagai bekal di akhirat kelak.

Kita juga harus meningkatkan rasa syukur kita karena masih diberikan kesempatan hidup sampai detik ini, dan semoga bisa menjumpai bulan ramadhan kali ini. [] Najwa Khofifahtul Azizah

Related Posts

Latest Post