Almuhtada.org- Anak adalah titipan Allah yang berharga bagi orang tua. Kita tahu bahwasannya anak memiliki beberapa kewajiban yang harus dipenuhi sebagai wujud rasa hormat kepada orang tua juga taqwa kepada Allah. Sebaliknya, orang tua juga memiliki tanggung jawab yang harus dijalankan terhadap anaknya. Tangguing jawab yang diemban untuk menjalankan amanah Allah. Apa saja tanggung jawab orang tua itu? mari kita simak.
1. Menanamkan Tauhid dan Iman Sejak Dini
Tauhid artinya mengesakan Allah, yakni meyakini bahwa Allah satu-satunya tuhan yang berhak kita sembah. Orang tua wajib menanamkan nilai ini dari anak usia dini. Karena dari itu anak sudah terbiasa menanamkan nilai taqwa kepada Allah dan muncul rasa takut ketika terlintas untuk melakukan hal buruk. Ada beberapa ayat yang bisa menjadi referensi orang tua untuk mengajarkan keesaan Allah. Salah satunya QS Al-Baqarah ayat 163 yang berbunyi
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Esa. Tidak ada ilah selain Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Selain itu orang tua juga bisa engajarkan pelajaran agama dari anak usia dini.seperti diajarkan doa-doa harian, mengenalkan kalimat tauhid, bacaan-bacaan salat dan lain sebagainya.
2. Memberikan Nafkah dan Kebutuhan Hidup
Nafkah dan kebutuhan hidup anak jelas tanggung jawab orang tua sampai anak baligh atau mandiri. Sebenarnya memang ketika anak baligh sudah bukan tanggung jawab orang tua untuk memberikan nafkah, tapi jika dalam keadaan anak belum mempunyai pekerjaan, atau anak disabilitas, maka orang tua masih harus memberikan nafkah. Nafkah seperti apa?, nafkah berupa makanan yang halal dan baik, pakaian yang layak, tempat tinggal yang aman, pendidikan yang memadai. Tidak perlu mewah, cukup terpenuhi dengan layak sesuai kemampuan orang tua. Gaya hidup anak di luar itu bukanlah tanggung jawab orang tua. Orang tua tidak perlu memaksakan semua keinginan anaknya. ini juga bertujuan untuk mendidik karakter anak agar bisa mandiri. Juga tidak melalaikan kewajibannya untuk menafkahi. Karena jika orang tua tidak menafkahi kebutuhan anaknya maka bertentangan dengan hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi:
Rasulullah SAW bersabda:
“Cukuplah seseorang dianggap berdosa jika ia menelantarkan orang yang menjadi tanggungannya.”
3. Memberikan Kasih Sayang dan Perhatian
Membesarkan anak bukan tentang bagaimana memenuhi kebutuhan fisiknya saja, tapi juga bagaimana orang tua memenuhi kasih sayang terhadap anaknya. Orang tua juga perlu bekal mental yang kuat untuk membesarkan anak. Karena membesarkan anak memang tidak mudah. Perlu persiapan, kesabaran, kesiapan mental, dan pengetahuan bagaimana menjalin komunikasi dengan anak agar terjalin hubungan keluarga yang harmonis.
4. Memberikan Nama yang Baik
Ada beberapa kasus di Indonesia orang tua memberikan nama yang asal-asalan kepada anak, dan nama dengan artian yang tidak jelas. Padahal nama adalah doa dan identitas yang akan dibawa seumur hidup. Sudah sepatutnya orang tua memberikan nama yang baik dan bermakna positif. Salah satu hak pertama anak adalah mendapatkan nama yang baik. Baik bukan berati modern tapi baik dalam artian memiliki makna yang jelas, tidak aneh, dan ada doa baik dibaliknya.
5. Menjadi Teladan
Anak akan menirukan perilaku orang di sekitarnya, oleh karena itu orang tua harus menjaga sikap terutama didekat anak. Bagaimana cara bicara, beribadah, dan memperlakukan orang lain yang dilakukan orang tua akan tampak dan akan dijadikan pedoman bagi anak. Oleh karena itu orang tua harus berhati-hati dalam bersikap.
Setiap kebaikan yang tumbuh dari diri anak akan menjadi amal jariyah bagi orang tua. Anak juga akan mengingat perilaku orang tua sampai ia besar. Bagaimana baik buruknya, pengorbanannya, dan lain sebagainya. Jangan sampai salah mendidik dan membimbing anak yang dititipkan Allah sebagai amanah. []Nathasya Putri Ratu











