Almuhtada.org – Dalam kehidupan, doa dan restu orang tua sering dianggap sebagai kunci keberkahan. Ungkapan “ridha orang tua adalah ridha Allah” bukan sekadar peribahasa, tetapi merupakan nilai luhur yang diajarkan dalam Islam. Orang tua adalah wasilah atau perantara kita datang ke dunia. Maka, keridhaan mereka menjadi pintu bagi kita untuk memperoleh keridhaan Allah.
Ridha orang tua tidak selalu berbentuk hadiah atau pujian. Kadang ia hadir dalam doa yang lirih, restu yang tulus, atau senyuman yang menandakan kepuasan mereka terhadap sikap kita. Sebaliknya, murka orang tua dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan, meskipun secara lahiriah kita memiliki kecerdasan dan kemampuan. Hal ini karena Allah mengaitkan keberkahan hidup seorang anak dengan kerelaan hati orang tuanya.
Dalam pandangan saya, ridha orang tua adalah akhlak yang seharusnya dijaga oleh setiap anak. Kita hidup di era yang menuntut kemandirian dan kebebasan, namun kebebasan itu tidak seharusnya menghapus nilai hormat kepada orang tua. Menghargai nasehat mereka, berbicara dengan lemah lembut, dan tidak menyakiti perasaan mereka adalah bentuk nyata mencari ridha Allah.
Banyak kisah yang menunjukkan bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kerja keras, tetapi juga oleh doa dan restu orang tua. Ketika hati mereka bahagia, seakan pintu-pintu kemudahan terbuka lebar. Sebaliknya, bila orang tua merasa kecewa atau tersakiti, keberkahan hidup bisa menjadi terhambat.
Namun, perlu juga diingat bahwa ridha orang tua bukan berarti membenarkan hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Jika orang tua meminta sesuatu yang salah, kita tetap harus menolak dengan cara yang santun tanpa melukai hati mereka. Islam mengajarkan keseimbangan antara bakti dan kebenaran.
Pada akhirnya, mencari ridha orang tua adalah bagian dari ketaatan kepada Allah. Ini bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga jalan untuk mendapatkan ketenangan batin dan keberhasilan hidup. Selagi orang tua masih ada, kita seharusnya berlomba-lomba membahagiakan mereka, karena keridhaan mereka adalah jembatan menuju keridhaan-Nya. []Berliana Salwa Auliya
