almuhtada.org – Setiap manusia dianugerahi berbagai potensi oleh Allah, salah satunya yang paling istimewa adalah akal.
Akal merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya.
Dengan akal, manusia dapat berpikir, menimbang, menganalisis, dan mengambil keputusan.
Akal pula yang menjadikan manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, membangun peradaban, serta memahami nilai-nilai kehidupan.
Namun, akal bukan hanya sekadar nikmat. Ia juga merupakan amanah yang menuntut tanggung jawab besar.
Pertanyaannya, bagaimana cara kita menggunakan akal dengan baik ?
Akal sebagai Karunia Ilahi
Akal adalah pintu menuju kebijaksanaan dan kebenaran.
Tanpa akal, manusia akan sulit membedakan antara yang benar dan salah, atau antara yang bermanfaat dan merugikan.
Karena itu, akal adalah nikmat yang harus dijaga dan digunakan sebaik-baiknya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ ٩
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ?” Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39]: 9)
Ayat ini menegaskan betapa mulianya kedudukan orang yang menggunakan akalnya untuk mencari ilmu dan mengambil pelajaran dari kehidupan.
Mengapa Akal Penting dalam Kehidupan?
- Sebagai penunjuk jalan : Akal membantu manusia menemukan solusi dalam menghadapi persoalan hidup.
- Sebagai pengembang potensi diri : Dengan akal, manusia mampu belajar, berinovasi, dan berkreasi.
- Sebagai penimbang moral dan etika : Akal menuntun manusia untuk membedakan mana yang baik dan buruk.
- Sebagai pembangun peradaban : Seluruh pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi lahir dari pemanfaatan akal.
Cara Mensyukuri Anugerah Akal
Mensyukuri akal tidak cukup hanya dengan ucapan, tetapi juga harus diwujudkan melalui tindakan nyata. Beberapa cara mensyukurinya antara lain:
- Menggunakannya untuk mencari ilmu
Ilmu adalah cahaya bagi kehidupan. Dengan belajar dan menuntut ilmu, akal menjadi terasah dan tidak terbuang sia-sia.
- Memikirkan ciptaan Allah
Merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta membuat akal lebih tunduk pada kebenaran dan menumbuhkan rasa takjub kepada Sang Pencipta.
- Mengarahkan akal pada kebaikan
Akal seharusnya digunakan untuk perbuatan yang bermanfaat, bukan untuk tipu daya atau kerusakan.
- Menggabungkan akal dengan iman
Akal tanpa iman dapat menyesatkan, sementara iman tanpa akal dapat menjadi buta. Keduanya harus berjalan seiring agar akal menghasilkan kebijaksanaan sejati.
Akal adalah anugerah besar yang diberikan Allah kepada manusia. Dengan akal, manusia mampu berpikir, belajar, dan berkembang.
Namun, akal juga membawa tanggung jawab besar : bagaimana menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan tuntunan-Nya.
Mengoptimalkan akal berarti mensyukuri nikmat Allah, dan menjadikan hidup lebih bermakna, terarah, serta penuh berkah.[] Muhammad Fadli Noor
