Hati-Hati! Ini 4 Contoh Dosa Jariyah yang Sering Dilakukan Tanpa Sadar

Ilustrasi seseorang membagikan konten negatif di platform sosial media (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Dalam Islam, kita mengenal yang namanya amal jariyah, yaitu amal baik yang pahalanya terus mengalir walau kita sudah tiada. Tapi tahukah kamu, ada juga yang namanya dosa jariyah? yaitu dosa yang terus bertambah akibat perbuatan kita yang ditiru atau berdampak buruk bagi orang lain.

Banyak yang tidak menyadari bahwa ternyata perbuatan yang kita lakukan itu ternyata dapat menimbulkan dosa jariyah, apalagi di zaman yang serba digital seperti sekarang. Yuk, simak 4 contoh dosa jariyah yang perlu kita hindari mulai sekarang.

  1. Mengajak Orang Lain Berbuat Dosa

Kita terkadang tidak sadar saat mengajak orang lain melakukan keburukan, seperti bolos saat sekolah, berkata kasar, pacaran, atau hal lain yang dilarang dalam agama.

Bahkan, hanya dengan menyuruh teman melakukan sesuatu yang salah, kita bisa ikut menanggung dosanya. Bayangkan, kalau orang yang kita ajak itu terus melakukannya, maka dosanya akan tetap mengalir kepada kita.

Rasulullah SAW bersabda: “Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)

  1. Tidak Mendidik dengan Baik

Orang tua, guru, atau siapa pun yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik, harus berhati-hati. Jika kita membiarkan anak, adik, atau murid tumbuh tanpa memiliki nilai-nilai agama dan akhlak yang baik, lalu mereka sering berbuat buruk, maka sebagian dosanya bisa ikut ditanggung oleh kita.

Baca Juga:  Bijak Bersosial Media di Masa Kampanye Pemilu, Hindari Hoax dan Fitnah

Misalnya, orang tua yang membiarkan anaknya tidak sholat, bicara kasar, atau malas belajar, padahal bisa diajarkan dan dicegah hal tersebut sejak kecil. Dosa anak itu bisa mengalir terus kepada orang tuanya sebagai bentuk dosa jariyah.

  1. Mendzalimi dan Tidak Minta Maaf

Menyakiti orang lain dengan perkataan atau perbuatan, lalu kita tidak meminta maaf, itu bisa menjadi awal dari dosa jariyah. Apalagi kalau orang yang kita sakiti hari-harinya diisi rasa penuh kekecewaan dan orang tersebut menjadi menyakiti orang lain karena trauma yang kita tinggalkan.

Contohnya: kita pernah membully seseorang, lalu dia tumbuh menjadi pribadi pendendam atau suka menyakiti orang lain. Maka, sebagian kesalahan itu bisa jadi tetap melekat pada kita.

  1. Menyebar Konten Dosa di Media Sosial

Ini yang paling banyak terjadi hari ini, memposting sesuatu yang tidak pantas atau mengandung dosa, seperti aurat yang terbuka, candaan jorok, atau ajakan pacaran, lalu di-like, dishare, bahkan ditiru banyak orang.

Selama konten itu masih ada dan dilihat orang lain, maka dosanya juga akan terus mengalir ke kita. Bahkan setelah kita hapus pun, kalau sudah tersebar, kita tetap bisa dapat dosanya.

Jangan sampai kita menumpuk dosa tanpa kita menyadarinya, apalagi dosa yang terus mengalir sepanjang waktu. Sebaliknya, mari perbanyak amal jariyah yang mendatangkan pahala tak terputus, seperti berbagi ilmu, berwakaf, mendidik anak saleh, atau membantu dalam kegiatan keagamaan.

Baca Juga:  Knowing Dukhan as a Sign of the End of the World, This is the Proof

Di era digital ini, perbuatan yang kita lakukan itu seperti pisau bermata dua. Kita bisa viral dalam hal kebaikan, atau justru viral dalam perbuatan dosa. Pilihannya ada di tangan kita. Semoga Allah menjaga kita dari dosa jariyah dan membimbing kita untuk menebar manfaat, bukan mudarat. Aamiin. [] M. Akiyasul Azkiya

Related Posts

Latest Post