Almuhtada.org – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada pilihan antara mengutamakan kenyamanan diri sendiri atau memperhatikan kenyamanan orang lain.
Islam, sebagai agama rahmat bagi seluruh alam, mengajarkan umatnya untuk hidup dengan saling peduli dan tidak egois.
Mengutamakan kenyamanan bersama bukan hanya soal etika, tetapi juga bagian dari ajaran Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Allah berfirman dalam Surah Al-Hasyr ayat 9:
“Dan mereka mengutamakan (orang lain) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan…”(QS. Al-Hasyr: 9)
Ayat ini menggambarkan para sahabat Nabi yang rela mengorbankan kenyamanan dan kebutuhan pribadi demi orang lain.
Mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri, tapi menjadikan kebersamaan dan kepentingan umum sebagai prioritas.
Dalam hal hal ini bukan berarti diri sendiri dijadikan nomor terakhir, melainkan menjadikan diri sendiri maupun orang lain sebagai nomor satu.
Sebagai contoh adalah ketika kita sedang melakukan sesuatu dan terasa tidak nyaman, tentunya yang akan kita lakukan adalah memperbaikinya agar menjadi nyaman.
Begitu pula saat kita hidup bersanding dengan orang lain, buatlah orang di samping kita menjadi nyaman. Sebagaimanaa ketika kita sendiri yang ingin hidup dengan nyaman.
Rasulullah saw adalah contoh terbaik dalam hal mendahulukan kenyamanan bersama. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan:
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menekankan bahwa seorang muslim sejati tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Jika kita ingin hidup nyaman, maka kita juga harus memastikan orang lain merasakan kenyamanan yang sama.
Salah satu poin penting hidup bersama adalah bagaimana cara kta agar bisa menghindari sikap egois.
Sikap mementingkan diri sendiri bisa membawa perpecahan dan ketidaknyamanan dalam hubungan sosial.
Dalam Islam, kebersamaan dan persaudaraan dijunjung tinggi.
Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk bersikap lapang dada, saling mengerti, dan tidak memaksakan kehendak pribadi.
Lalu bagaimana dengan dampak positif dari mengutamakan kenyamanan bersama?
Pertama, menumbuhkan kasih sayang dan solidaritas
Ketika kita saling memperhatikan, akan muncul rasa saling peduli dan cinta di antara sesama.
Kedua, menciptakan lingkungan yang harmonis
Rumah, sekolah, kantor, atau masyarakat akan terasa lebih damai jika setiap orang memikirkan kenyamanan bersama.
Ketiga, mendapat pahala dan ridha Allah
Setiap kebaikan yang kita lakukan demi orang lain akan dibalas oleh Allah dengan kebaikan yang lebih besar.
Mengutamakan kenyamanan bersama bukan berarti mengorbankan diri sepenuhnya, tetapi tentang keseimbangan antara hak pribadi dan hak orang lain.
Islam mengajarkan bahwa kehidupan yang berkah adalah kehidupan yang dijalani dengan kepedulian dan empati.
Semakin kita mampu memperhatikan kenyamanan orang lain, semakin Allah akan menjaga kenyamanan hidup kita.
Mari kita jadikan teladan Rasulullah SAW dan Al-Quran sebagai pedoman dalam membangun kehidupan yang harmonis, penuh kasih, dan saling menghargai. Semoga bermanfaat!
[]Eka diyanti