Almuhtada.org -mungkin ketika kita mendengar nama hasan al-basri kita bertanya-tanya siapakah beliau? untuk apa kita mengenalnya? dan bagaimana kisah hidupnya? yuk,cek artikel berikut sobat almuhtada!! agar kamu semakin lebih menengal hasan al-basri
Abu Sa’id Al-Hasan bin Yasar atau biasa dikenal Hasan al-Bashri, adalah seorang ulama besar dari generasi tabi’in, murid dari para sahabat Nabi saw.Ia lahir pada tahun 21 H (642 M) dan dikenal sebagai sosok yang berilmu, fasih lisannya, dan kuat dalam pendirian. Beliau juga sering dijuluki sebagai “al-Bashri”, sebuah tempat tinggalnya yang berada di kota Basrah, Irak.
Orang tua dari Hasan al-Bashri memiliki kedekatan dengan Rasulullah saw.. Ibunya, Khayrah, merupakan pelayan dari Ummu Salamah (istri Rasulullah saw.). Menurut al-Bidayah wa al-Nihayah karya Ibnu Katsir, Hasan bahkan pernah dibawa oleh ibunya ke rumah Nabi, dan didoakan agar mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. oleh Ummu Salamah.
Kedekatan ini membuat Hasan al-Bashri tumbuh di tengah-tengah lingkungan sahabat Nabi yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter dan ilmunya. Sejak kecil, ia akrab dengan majelis ilmu dan menghafal banyak hadis langsung dari para sahabat Nabi Muhammad saw..
Hasan al-Bashri berguru kepada lebih dari 130 sahabat, yang di antaranya, seperti Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, dan Abu Hurairah. Itulah yang membuat dirinya dapat menguasai tafsir, hadis, fikih, serta ilmu nasihat lainnya. Bahkan ia meriwayatkan beberapa hadis dalam kitab-kitab yang penting, seperti kitab Sunan al-Tirmidzi dan Musnad Ahmad.
Hasan al-Bashri dikenal sebagai orang sangat zuhud dan tidak terpikat oleh godaan dunia. Ia bahkan menolak berbagai tawaran jabatan dari penguasa Bani Umayyah, termasuk dari al-Hajjaj bin Yusuf.
Dalam kitab al-Zuhd karya Imam Ahmad bin Hanbal, dijelaskan bahwa Hasan al-Bashri mengingatkan umat Islam bahwa dunia ini hanyalah perhiasan sementara dan hendaknya tidak diperjuangkan secara berlebihan.
Ia juga terkenal dari keberaniannya. Dalam kitab Tarikh al-Islam, adz-Dzahabi mencatat bahwa Hasan al-Bashri secara terbuka menegur al-Hajjaj karena tindak kezaliman yang dilakukan. Bahkan, dalam satu khutbahnya ia berkata, “Ketahuilah, jabatan bukanlah kemuliaan, melainkan ujian.”
Hasan al-Bashri wafat pada 5 Rajab 110 H di Basrah. Menurut *Tarikh Baghdad* karya al-Khatib al-Baghdadi, hari wafatnya ditangisi oleh ribuan orang dan banyak yang menyatakan bahwa umat kehilangan cahaya kebaikan. Jejaknya terus hidup melalui murid-murid dan warisan ilmu yang tak ternilai.
Ia tetap menjadi teladan bagi generasi ulama, baik dari kalangan ahli hadis, ahli fikih, hingga kaum sufi. Kepribadiannya adalah perpaduan antara kekuatan ilmu dan kelembutan hati, antara keberanian dan kehati-hatian dalam berkata. []Syukron Makmun
Editor : Juliana Setefani Usaini