Pilihlah teman yang dapat membawamu pada ketaatan

Ilustrasi seseorang yang sedang bersama teman dekatnya (freepik.com- almuhtada.org)

Almuhtada.org – SESEORANG AKAN MENCOCOKI KEBIASAAN TEMAN KARIBNYA

Dalam berteman setiap orang menginginkan mendapatkan teman yang dapat membawa dirinya kepada hal kebaikan, hal-hal yang dapat mendekatkan dirinya kepada ketaatan dan juga menggapai ridha Allah Subhanahu wa Ta`ala. Untuk mendapatkan teman yang kita harapkan, yang sejalan dengan tujuan dan langkah kita, kita perlu selektif dalam memiloh teman, karena teman kita menentukan bagaimana agama kita. Teman atau sahabat yang shalih mempunyai pengaruh untuk menguatkan iman kita dan terus istiqamah karena kita akan terpengaruh dengan perbuatan atau tingkah laku baiknya hingga semangat untuk beramal shalih. Sebagaimana kata pepatah Arab,

الصَّاحِبُ سَاحِبٌ

“Yang namanya sahabat bisa menarik (mempengaruhi).”

Sahabat kita mereka akan membawa dampak atau pengaruh dalam pergaulan kita yang akan mempengaruhi kebiasan-kebiasan dalam kehidupan kita, oleh karenya sangat penting bagi kita untuk memilih dengan siapa kita berteman atau bersahabat, apakah teman atau sahabat kita ini bisa membawa kita kepada jalan kebaikan atau justru mengajak kita kepada hal-hal maksiat yang tidak Allah ridhai.

Ahli hikmah juga menuturkan,

يُظَنُّ بِالمرْءِ مَا يُظَنُّ بِقَرِيْنِهِ

“Seseorang itu bisa dinilai dari orang yang jadi teman dekatnya.”

Sesungguhnya seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya, mencocoki sendiri ialah artinya kita meniru kebiasaan teman dekat kita, oleh karenanya sangat penting bagi kita memilih teman dekat yang baik akhlak dan juga agamanya.

Baca Juga:  Cara bersosialisasi yang benar menurut Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545).

Al Ghozali rahimahullah mengatakan, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.” (Tuhfatul Ahwadzi, 7/42)

Zuhud adalah meninggalkan berbagai hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah ( Abu Sulaiman Ad Daroni. Disebutkan oleh Abu Nu’aim Al Ashbahani dalam Hilyatul Awliya’, 9/258) [] Puan Sukowati

 

Related Posts

Latest Post