Apakah Zakat dan Sedekah Bisa Menghapus Kemiskinan Kita?

Ilustrasi zakat (Pinterest-almuhtada-org)

Al-Muhtada.org- Dalam agama Islam, zakat bukan sekadar amal kebaikan, melainkan kewajiban yang diatur secara jelas dalam syariat islam. Didalam A;-Qur’an Surah At-Taubah ayat 60:

إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Zakat diperuntukkan bagi delapan golongan penerima (mustahik), yang di antaranya adalah fakir dan miskin. Tujuannya bukan hanya untuk meringankan beban sesaat, melainkan menciptakan pemerataan kekayaan agar jurang antara si kaya dan si miskin tidak terlalu lebar.

Demikian pula sedekah, meskipun bersifat sukarela, ia menjadi pengikat sosial dan spiritual antara sesama manusia. Memberi sedekah menumbuhkan empati, sekaligus menjadi sarana penyucian harta. Namun, jika zakat dan sedekah hanya dilakukan secara individu, tidak terorganisasi, atau sekadar bersifat konsumtif, maka dampaknya terhadap kemiskinan pun terbatas. Pemberian langsung tanpa pemberdayaan kadang hanya menyelesaikan masalah hari ini, tapi tidak memberi jalan keluar untuk esok hari.

Kunci utama agar zakat dan sedekah efektif menghapus kemiskinan terletak pada pengelolaan yang strategis dan terintegrasi. Dana zakat seharusnya tidak hanya digunakan untuk konsumsi harian mustahik, tetapi harus bener bener  dialokasikan dalam bentuk program pelatihan kerja, modal usaha, beasiswa pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

Baca Juga:  Mengais Berkah di Hari yang Jum'ah: Apa Saja yang Harus Dilakukan?

Dengan demikian, mustahik dapat berubah menjadi muzaki dari penerima menjadi pemberi  inilah tujuan jangka panjang dari sistem zakat. Terkadang zakat ini malah lebih banyak diberikan kepada amil zakat, benar memang jika amil zakat juga mendapat bagian akan tetapi masih banyak dibeberpa daerah yang salah mengartikan pembagian zakat ini.

Kesimpulannya dari  zakat dan sedekah  tentu bisa menjadi solusi mencegah kemiskinan, asalkan tidak hanya dipandang sebagai ibadah ritualtetapi juga ditanamkan didalam hati kita sendiri untuk ikhlasl. Islam tidak hanya mengajarkan kita untuk memberi, tetapi juga mengarahkan agar pemberian itu mampu membebaskan, bukan memperpanjang ketergantungan. [Berliana Salwa]

Editor

Qoula Athoriq Qodi

Related Posts

Latest Post