Ingin Tidur Lebih Nyaman dan Berkah? Lakukan Sunnah Berikut

Tidur yang berkualitas bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga mengikuti sunnah. Yuk, perbaiki pola tidur kita! SC: Bing Creator Image

Almuhtada.org – Tahukah kamu bahwa tidur bukan hanya sekadar istirahat, tetapi juga bagian dari ibadah? Dalam Islam, tidur yang baik bukan hanya soal durasi, tetapi juga adab dan kebiasaan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah ï·º. Dengan tidur yang berkualitas, kita dapat menjalani hari dengan lebih produktif, sehat, dan penuh berkah.

Lalu, bagaimana cara tidur yang baik menurut Islam? Yuk, simak pembahasannya!

Baca Juga:  Menyeimbangkan Antara Ibadah dan Tanggung Jawab di Bulan Ramadan

1. Tidur dalam Keadaan Suci

Rasulullah ï·º menganjurkan untuk berwudhu sebelum tidur. Hal ini sebagaimana sabdanya:

“Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berwudhu sebelum tidur tidak hanya menjaga kesucian diri, tetapi juga memberikan ketenangan dan kenyamanan saat beristirahat.

2. Tidur dengan Posisi Menghadap Kanan

Rasulullah ï·º tidur dengan posisi miring ke kanan dan meletakkan tangan kanannya di bawah pipi. Dalam hadits disebutkan:

“Berbaringlah di atas rusuk kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Posisi ini secara medis juga terbukti baik untuk kesehatan jantung dan pencernaan.

3. Membaca Doa Sebelum Tidur

Sebelum tidur, dianjurkan membaca doa sebagai bentuk perlindungan dari gangguan setan dan mimpi buruk. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ï·º:

“Bismika Allahumma ahya wa amut.” (Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.) (HR. Bukhari)

Selain itu, membaca ayat-ayat perlindungan seperti Ayat Kursi dan tiga surat terakhir dalam Al-Qur’an (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) sangat dianjurkan.

4. Hindari Tidur Setelah Subuh dan Waktu Maghrib

Dalam Islam, tidur setelah Subuh dan sebelum Maghrib tidak dianjurkan karena dapat mengurangi keberkahan waktu pagi dan membuat tubuh lesu. Rasulullah ï·º selalu bangun pagi dan memulai aktivitas setelah Subuh.

5. Tidak Tidur Terlalu Larut Tanpa Keperluan

Begadang tanpa keperluan yang jelas tidak dianjurkan, karena dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas. Rasulullah ï·º biasanya tidur setelah shalat Isya kecuali ada keperluan mendesak.

Baca Juga:  Menyeimbangkan Antara Ibadah dan Tanggung Jawab di Bulan Ramadan

6. Bangun dengan Dzikir dan Doa

Saat bangun tidur, disunnahkan membaca doa:

“Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nushur.”

(Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami kembali.) (HR. Bukhari dan Muslim)

Bangun dengan dzikir akan membuat hati lebih tenang dan hari lebih berkah.

Baca Juga:  Belajar Menahan Diri di Bulan Ramadhan

Tidur yang berkualitas bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga tentang menjalankannya sesuai dengan sunnah Rasulullah ï·º. Dengan mengikuti adab tidur dalam Islam, kita tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi juga keberkahan dalam hidup. Mari mulai biasakan tidur yang sehat dan sesuai sunnah!

[]Sahaki

 

Related Posts

Latest Post