Hukum Mendengarkan dan Menjawab Azan dalam Islam serta Hubungannya dengan Jenazah

ilustrasi seseorang yang sedang azan (freepik.com al muhtada.org)

Al Muhtada.org – Azan merupakan panggilan yang mengajak umat islam untuk melaksanakan salat. Dari masjid atau musala, muadzin mengumandangkan azan yang sakral sekaligus bermakna.

Ajaran Islam mempunyai hukum dan pedoman khusus tentang mendengarkan dan menjawab azan. Namun, ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa duduk setelah mendengar Azan mungkin nantinya akan memengaruhi berat jenazah. Artikel ini akan membahas kedua hal tersebut berdasarkan sumber sahih dari hadis dan fatwa para ulama terkemuka.

 

Hukum Mendengarkan dan Menjawab Adzan

Mendengarkan dan menjawab adzan adalah bagian dari amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Terdapat banyak hadis dan fatwa ulama mengenai hal ini.

1. Mendengarkan Azan

Sebagian besar ulama sepakat bahwa mendengarkan azan adalah sunnah mu’akkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Hal ini ditegaskan dalam hadis berikut:

Rasulullah saw. bersabda: “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas menunjukkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk menjawab azan dengan mengucapkan kalimat yang sama seperti yang diucapkan oleh muazin, termasuk kalimat “Hayya ‘ala as-salah” (Ayo menuju shalat), “Hayya ‘ala al-falah” (Ayo menuju kemenangan), serta “Allahu Akbar, Allahu Akbar” (Allah Maha Besar). Ini bukan sekadar mendengarkan, tetapi menjawab adzan adalah tanda ketundukan kepada Allah dan kesiapan untuk menjalankan perintah-Nya.

Baca Juga:  Banyak Orang yang Tidak Tahu, Inilah Keistimewaan Bagi Muazin di Akhirat

2. Menjawab Azan

Menjawab azan adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun ada kondisi tertentu di mana seseorang tidak dianjurkan untuk menjawab adzan, misalnya saat sedang melaksanakan shalat.

Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa yang mendengar adzan dan tidak menjawabnya kecuali karena uzur, maka dia akan menjadi orang yang tercela.” (HR. Ahmad).

Hadis di atas menunjukkan bahwa menjawab adzan sangat penting, kecuali jika seseorang sedang dalam shalat wajib, karena fokus utama dalam shalat adalah kepada ibadah itu sendiri.

 

Benarkah Tidak Langsung Duduk Setelah Mendengarkan Azan Membuat Jenazah Berat?

Sebagian masyarakat meyakini bahwa tidak langsung duduk setelah mendengar azan dapat membuat jenazah seseorang menjadi berat. Akan tetapi pandangan ini tidak didukung oleh hadis sahih atau fatwa ulama yang dapat diandalkan.

Pada dasarnya tidak ada satu hadis shahih pun maupun hadis yang secara gamblang menyebutkan hubungan antara tidak duduk setelah mendengar azan dengan beratnya jasad setelah meninggal dunia. Hal ini lebih merupakan kepercayaan lokal yang berkembang di beberapa lapisan masyarakat tanpa dasar hukum atau Islam yang kuat.

Pandangan para Ulama tentang Adab Mendengarkan Adzan: Beberapa ulama terkenal, seperti Imam al-Nawawi dalam Al-Majmu dan Ibn Qudamah dalam Al-Mughni, menjelaskan bahwa mendengarkan adzan adalah bagian dari adab seorang Muslim. Tidak ada penekanan khusus mengenai posisi tubuh saat mendengarkan adzan, apakah duduk atau berdiri. Bahkan, mereka mengajarkan bahwa jika seseorang tidak bisa hadir di masjid karena alasan tertentu, dia tetap bisa memperoleh pahala dengan mendengarkan adzan dan menjawabnya dengan benar.

Baca Juga:  Umat Muslim Wajib Tahu! Berikut Kita-Kiat Meredam Marah Menurut Islam

Imam Ibn Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari juga menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara tidak duduk langsung setelah mendengarkan adzan dengan beratnya jenazah. Hal ini lebih kepada mitos atau kepercayaan yang tidak memiliki dasar dari syariat.

 

Adab dalam Menjawab Azan

Menjawab azan dengan benar merupakan bagian dari adab seorang Muslim dalam menghormati panggilan Allah. Beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika mendengarkan dan menjawab adzan adalah:

1. Mendengarkan dengan perhatian penuh

Seorang Muslim sebaiknya mendengarkan adzan dengan khusyuk dan penuh perhatian sebagai bentuk penghormatan terhadap seruan Allah.

2. Menjawab dengan ikhlas dan penuh keyakinab

Ketika mendengar adzan, kita harus menjawab dengan penuh keyakinan dan ikhlas, mengucapkan kalimat yang sama dengan muadzin dengan suara yang tidak keras maupun terlalu pelan, tetapi cukup terdengar oleh diri sendiri.

3. Meninggalkan aktivitas yang tidak penting

Saat mendengarkan adzan, sebaiknya kita menghentikan segala aktivitas yang tidak penting, seperti berbicara atau melengahkan perhatian, dan fokus untuk menjawab adzan.

4. Menyambut dengan doa

Setelah menjawab adzan, disarankan untuk berdoa kepada Allah, memohon agar diberikan kemampuan untuk menunaikan shalat dengan khusyuk dan diterima oleh-Nya.

 

Mendengarkan dan menjawab adzan adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hadis-hadis yang sahih menunjukkan pentingnya menjawab adzan sebagai bentuk ketaatan kepada panggilan Allah. Adapun mengenai keyakinan bahwa tidak duduk langsung setelah mendengar adzan dapat menyebabkan jenazah menjadi berat, hal ini tidak memiliki dasar yang jelas dalam ajaran Islam. Mitos ini lebih terkait dengan kepercayaan lokal yang tidak didukung oleh hadis-hadis sahih atau fatwa ulama.

Baca Juga:  Mengisi Hari dengan Energi Positif: Kegiatan Islami untuk Ibu Rumah Tangga agar Tetap Percaya Diri

Sebagai umat Islam, kita sebaiknya selalu mengacu pada ajaran yang terdapat dalam hadis-hadis yang sahih dan fatwa ulama yang terkemuka, serta menjaga adab dan penghormatan terhadap adzan sebagai panggilan suci untuk menunaikan shalat. [] Isna Wahyu

Related Posts

Latest Post