Almuhtada.org – Rasulullah SAW merupakan manusia paling agung, kekasih Allah SWT, manusia paling dekat dengan Allah Swt. Meskipun menjadi manusia yang paling dekat dengan Allah Swt, Rasulullah saw. tetap berdo’a kepada Allah Swt.
Telah banyak do’a – do’a yang Rasulullah saw ajarkan kepada sahabat – sahabatnya, hingga sampai kepada kita saat ini. Namun, tahukah kamu, diantara banyaknya do’a Rasulullah saw., terdapat satu do’a yang paling sering Rasulullah saw. panjatkan.
Do’a ini tidaklah panjang, sangat pendek, namun jika kita memahami artinya, kita akan mengetahui tujuan dan esensi yang sebenarnya dari do’a tersebut.
Shr bin Hawsyab berkata bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah, istri Rasulullah SAW.
يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا كَانَ عِنْدَكِ
“Wahai Ummul Mukminin, apa do’a yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW, jika berada disisimu?”
Ummu Salamah menjawab,
كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ « يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Yang sering dibaca oleh Nabi SAW adalah, ‘Yaa Muqollobal Quluub Tsabbit Qolbii ‘ala Diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak – balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لأَكْثَرِ دُعَائِكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Wahai Rasulullah, kenapa engkau lebih sering berdo’a dengan do’a, ‘Yaa Muqollobal Quluub Tsabbit Qolbii ‘ala Diinik? (Wahai Dzat yang Maha Membolak – balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Nabi Muhammad SAW menjawab,
يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ
“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari – jemari Allah SWT. Siapa saja yang Allah SWT kehendaki, maka Allah SWT akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saya yang dikehendaki, Allah SWT pun bisa menyesatkannya.”
Setelah itu Mu’adz bin Mu’adz (yang meriwayatkan hadist ini) membacakan ayat,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kamu condong kepada kesesatan, sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” (QS. Ali Imran : 8) (HR. Tirmidzi, no. 3522; Ahmad, 6 : 315. Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Al – Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadist ini hasan)
Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya, Rasulullah SAW saja yang merupakan manusia paling agung dan sudah dijamin masuk surga, tetap meminta keteguhan agama atas hatinya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia biasa, seharusnya dapat mengamalkan do’a ini setiap harinya, agar hati kita selalu diteguhkan agamanya dan ketaatan kepada-Nya. [] Aulia Cassanova