Beramal dengan Iman dan Ilmu Menjadi Kunci dalam Perbuatan Saleh yang Bernilai

Ilustrasi gambar orang yang beramal saleh (freepik.com - almuhtada.org)

Almuhtada.org – Islam menekankan pentingnya amal saleh sebagai wujud keimanan seseorang. Amal saleh bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga mencakup tindakan yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan.

Setiap karya keilmuan dan teknologi yang mendatangkan manfaat bagi manusia adalah amal saleh yang sangat dihargai oleh Allah SWT. Lebih dari itu, setiap manfaat yang dirasakan manusia dari hasil karya seseorang, bahkan setelah orang itu tiada, akan terus terhitung sebagai pahala yang mengalir.

Dalam Islam, komitmen terhadap amal saleh terlihat jelas dari banyaknya ayat yang mengaitkan iman dengan amal shaleh. Iman yang benar semestinya tercermin dalam perilaku sosial yang baik.

Ibadah mahdhah seperti shalat misalnya, bukan hanya ritual fisik semata, melainkan sarana pembentukan karakter. Shalat diharapkan mampu mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar, serta mengajarkannya untuk memberikan rasa aman kepada orang lain di sekitarnya. Dengan kata lain, shalat adalah gerakan simbolik yang sarat dengan pesan moral dan sosial.

Begitu juga dengan zakat, yang merupakan ibadah sosial terkait harta. Zakat tidak hanya menunaikan kewajiban moral, tetapi juga berperan dalam rekayasa sosial dan ekonomi. Secara ekonomi, zakat membantu mencegah terpusatnya kekayaan hanya pada segelintir orang.

Secara moral, zakat melatih seseorang untuk mengikis sifat tamak. Secara sosial, zakat membantu mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin, sehingga menciptakan keseimbangan yang menghindari konflik sosial, seperti perampokan atau penjarahan, akibat ketimpangan sosial yang mencolok.

Baca Juga:  Learn, Share & Care Tugas Generasional: Antara Rukun Iman dan Baitul Maqdis

Pentingnya amal shaleh dalam Islam, menyebabkan amal shaleh menjadi ukuran diterima atau tidaknya ibadah seseorang. Sebagai contoh, orang yang shalat juga akan dimasukkan ke neraka jika tidak tumbuh kepekaan sosialnya baik terhadap anak yatim dan orang miskin sebagaimana yang terkandung dalam surat Al-Maun.

Namun, penting diingat bahwa amal shaleh mestilah menjadi manivestasi dari iman dan ilmu. Di samping itu, amal shaleh itu haruslah memberikan kemanfaatan atau maslahat bagi orang lain dan sebaliknya tidak boleh menimbulkan kemudharatan bagi orang lain.

Melakukan amal shaleh tanpa didasarkan iman yaitu mencari keridhoan Allah menjadi tidak berarti. Sama juga orang yang beramal shaleh tanpa pemahaman yang tepat dan hanya bertaklid saja terhadap apa yang diamalkannya menjadi tidak sempurna. Akibat lebih jauh sikap taklid (beramal tanpa ilmu) merupakan satu sikap kontra produktif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Oleh karena itu, amal saleh harus dilandasi oleh iman dan ilmu. Amal yang bermanfaat bagi sesama, yang dilakukan dengan niat yang ikhlas dan pemahaman yang benar, akan menjadi amal yang bernilai di hadapan Allah SWT serta memberikan maslahat yang nyata bagi kehidupan manusia. [Sholikhul Abidin]

Related Posts

Latest Post