Ketika Cinta Tak Terucap, Biarlah Allah yang Menentukan

Konsep Cinta Dalam Diam, Biarlah Allah Yang Menentukan(Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Jatuh cinta merupakan hal yang lazim yang dialami oleh manusia terhadap lawan jenisnya. Orang yang sedang jatuh cinta biasanya rela melakukan apapun demi seseorang yang dicintainya. Berawal dari kekaguman atas kelebihan yang dimiliki oleh seseorang, menjadi sebuah rasa ketertarikan hingga muncul rasa sayang.

Dalam perspektif Islam, cinta merupakan fitrah yang dimiliki manusia dan merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

Orang yang dalam fase jatuh cinta, biasanya menjadi buta. Mereka tidak peduli akan kesalahan dan kekurangan yang dilakukan oleh pasangan mereka, dan akan selalu menganggap bahwa pasangan mereka selalu benar dan yang paling sempurna. Padahal segala sesuatu yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah[2]:216

Baca Juga:  Mengingat Nasihat Syaikh Utsman Al Khamis: Tetaplah Yakin Pada Tiga Perkara Ini

تِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَࣖ

Artinya : “Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Bisa jadi orang yang kita cintai hadir hanya sebagai ujian bagi kita, untuk menguji keimanan kita dan bukan sebagai jodoh. Apalagi rasa cinta itu datang ketika belum siap menikah.

Nabi Muhammad SAW, pernah menyampaikan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, “Kami belum pernah melihat (solusi) untuk dua orang yang saling jatuh cinta selain menikah.” Hadits ini menunjukkan bahwa, ketika seorang laki-laki dan perempuan saling jatuh cinta, maka hal paling besar yang mampu mencegahnya dari godaan setan dan berbuat maksiat adalah pernikahan.

Baca Juga:  Yuk Coba Pahami! Pandangan Filosofis Islam tentang Sakit

Hal ini juga berarti ketika diri belum mampu terikat dalam sebuah ikatan suci namun tela memiliki perasaan terhadap seseorang, maka sebaiknya kita pasrahkan semua rasa itu kepada Allah SWT. Agar diri terhindar dari perbuatan yang melanggar syariat Allah SWT.

Ketika cinta tak terucap, biarlah Allah yang menentukan. Adalah konsep yang bertujuan agar kita dapat lebih mudah dalam mengontrol perasaan kita yang semakin bergejolak. Cinta yang sebenar-benarnya akan membuat kita semaki dekat dengan ketaatan, bukan kepada kemaksiatan. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Qasas[28]:50 yang artinya: “dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu tanpa mendapat petunjuk dari Allah.” Hal ini berarti bahwa orang yang mengikuti hawa nafsunya, tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.

Agar perasaan tidak mengambil alih kesadaran dan keimanan kita, maka diperlukan konsep menjauh untuk menjaga dan . Semakin dekat jarak, semakin sulit mengendalikan perasaan kita. Semakin berjarak, semakin mudah kita mengontrol gejolak cinta yang kita rasakan. Sebagaimana pepatah mengatakan:

Baca Juga:  Iman Lebih Dari Sekedar Percaya, Akan Tetapi Ada Konsekuensi Yang Harus Dijalankan

“Sejauh apapun jaraknya, jika berjodoh akan kembali juga. Tetapi sedekat apapun jaraknya, jika bukan jodohnya maka akan pergi juga.”

Tak perlu khawatir kehilangan seseorang yang belum tentu menjadi miliki kita. Tak perlu juga untuk kita berharap kepada manusia. Pasrahkan saja kepada Allah, selalu bawa dan libatkan Allah dalam segala aspek kehidupan yang dilalui, termasuk mencintai. Jangan sampai kita gadaikan agama hanya karena cinta semata. Tidak perlu menggadaikan iman hanya untuk kesenangan sesaat.

Sebagai manusia, kita hanya bisa berdoa, berusaha, dan berikhtiar kepada Allah SWT. Kita tidak dapat memilih untuk tidak jatuh cinta, karena sudah menjadi fitrah kita untuk mencintai. Percaya pada Allah, percaya pada takdir Allah dan berharap agar selalu dalam lindungan Allah. Semoga kelak penantian dan penjagaan diri kita, dapat berlabuh pada orang yang tepat.

Wallahu a’lam bish shawaab. []Raffi Wizdaan Albari

Editor : Ahmad Firman Syah

Baca Juga:  Capek dan Stres? Jangan Khawatir! Berikut Pemahaman Burnout dalam Kacamata Islami

Related Posts

Latest Post