Tips Islami: Menjaga Pergaulan di Tanah Rantau

Ilustrasi menjaga pergaulan dimanapun berada
Ilustrasi menjaga pergaulan dimanapun berada (Pinterest - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Menjadi Mahasiswa perantauan memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga pergaulan, jauh dari kontrol orang tua membuat kita cenderung tak segan untuk melakukan segala hal.

inilah mengapa banyak mahasiswa yang semakin menjauh dari aturan agama dan nilai-nilai moral, seperti meninggalkan sholat, bergaya yang tidak sesuai syariat, hingga pada tahap melakukan perbuatan zina atau lain sebagainya.

Fenomena pergaulan bebas di lingkungan mahasiswa sudah menjadi rahasia umum sejak lama. Prinsip yang telah menjadi pedoman hidup dapat dilanggar begitu saja hanya karena pengaruh teman.

Oleh karenanya, memilih lingkungan yang sehat amatlah penting agar kita tidak keluar dari jalur yang Allah Ridhoi, bahkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

Artinya: Dari Abu Musa, dari Nabi Muhammad, beliau bersabda: Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya.

Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya. (HR.Al-Bukhari: 5108, Muslim: 2628), Ahmad:19163)

Baca Juga:  Yuk Simak! Kisah Nabi Muhammad SAW yang Mencium Tangan Kuli Bangunan (Tukang Batu)

Hadist tersebut menjelaskan pada kita bawah jika kita bergaul dengan orang yang baik tentunya kita akan mengikuti mereka, sebaliknya jika bergaul dengan orang yang buruk akhlaqnya maka tidak menutup kemungkinan kita juga demikian.

Dari penjelasan tersebut, mungkin memunculkan pertanyaan dalam benak kita “apakah artinya harus membatasi lingkup pertemanan?”

Tentu saja tidak, berteman dengan siapa saja tentu boleh dalam rangka bersosial sebagaimana kodrat manusia, kita tidak mungkin membatasi diri untuk berinteraksi dengan orang lain, karena mau bagaimanapun pastinya yang namanya manusia saling membutuhkan dan berkaitan.

Yang menjadi fokus utama dalam menjaga lingkungan pergaulan adalah bagaimana kita lebih bijak memilih teman dekat yang selalu mengingatkan kita pada kebaikan, karena sejatinya manusia mudah percaya dan terbawa pada seseorang yang dipercaya dan dirasa nyaman. [] Hanum Salsabila

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post