Almuhtada.org – Hallo sobatAlmuhtada, Husnudzon atau berbaik sangka adalah perbuatan terpuji. Husnudzon menjadi salah satu tanda syukur seseorang kepada Allah SWT.
Pada Q.S. Ibrahim: , Allah SWT menyampaikan kepada kita bahwa ketika kita bersyukur maka Allah SWT akan menambahkan nikmat kepada kita.
“Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Oleh karena itu, jika kita hendak memperoleh banyak nikmat maka harus perbanyak rasa syukur.
Husnudzon merupakan salah satu peritah dari Allah SWT sebagaimana yang telah dijelaskan pada Q.S. Al-Hujurat:12.
“Wahai, orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka. Sesungguhnya, sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada sebagian kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat Lagi Maha Penyayang.”
Perlu sobat Almuhtada ketahui bahwa prasangka merupakan istilah yang merujuk pada penilaian dalam membuat keputusan terhadap sesuatu sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai sesuatu tersebut.
Menurut Elizabeth Towne, manusia adalah magnet dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya-tarik (undangan)nya sendiri.
Hal di atas bisa dimaknai bahwa saat seseorang berperasaan dan berpikir tentang sesuatu, maka energi perasaan dan pikiran akan mencocokkan.
Kemudian akan menarik hal yang serupa yang berada di alam semesta dengan apa yang seseorang rasakan dan pikirkan ke dalam kehidupannya.
Pada Q.S. Adz-Dzariyat:23, Allah juga memperingatkan kepada kita untuk memperhatikan setiap prasangka kita khususnya dalam ucapan.
“Maka demi Tuhan langit dan bumi sungguh apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan.”
Hal ini menjadi catatan penting kepada kita bahwa ketika Husnudzon maka ada kata positif dan doa positif yang menyertai.
Memaksakan diri untuk selalu berbaik sangka dan meninggalkan asupan persepsi negatif dapat menghilangkan Su’udzon (prasangka buruk).
Husnudzon memiliki dampak yang cukup luas khususnya dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Kehidupan pribadi yang senantiasa Husnudzon maka ia akan senantiasa bersyukur, selalu melihat sisi positif, mengenal hakikat, dan seringkali mengundang keberuntungan.
Lalu, dampak kehidupan sosial dari adanya Husnudzon yaitu adanya ikatan saling percaya, saling mendukung, kooperatif, terbuka dan performanya baik.
So, jika kita ingin mendapatkan dampak di atas maka mulailah untuk ber husnudzon. Wallahu A’lam Bish Shawab [] Raudhatul Jannah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah