Almuhtada.org – Halal lifestyle adalah kebiasaan seseorang menjalani kehidupan sehari-harinya dengan menerapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama Islam atau bisa dikatakan berpedoman pada syariat Islam.
Secara tidak langsung, halal lifestyle mencerminkan perilaku sesuai dengan prinsip syariah yang bertujuan untuk melindungi umat Islam dari konsumsi barang-barang yang tidak halal.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa halal lifestyle merupakan gaya hidup yang konsisten dengan nilai-nilai ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama.
Upaya “halalisasi” di Indonesia tidak terbatas pada sektor makanan saja, tetapi juga telah menyebar ke berbagai sektor lainnya seperti pariwisata, pengobatan, mode, peralatan kecantikan, dan pola hidup lainnya. Praktik mengonsumsi barang dan jasa yang memenuhi standar halal ini dikenal sebagai gaya hidup halal.
Menerapkan gaya hidup halal tidak hanya berkaitan dengan memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi memenuhi kriteria halal, tetapi juga menerapkan hal-hal yang mengandung kebaikan dalam setiap aktivitas seorang muslim.
Gaya hidup halal memiliki dampak yang luas, tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik saja, tetapi juga mencakup aspek perilaku dan keimanan seseorang.
Berikut adalah beberapa contoh gaya hidup halal:
- Konsumsi Makanan dan Minuman Halal:
- Memastikan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi berasal dari sumber yang halal, seperti daging yang disembelih sesuai dengan syariat Islam.
- Menghindari alkohol dan produk yang mengandung bahan-bahan haram.
- Keuangan Syariah:
- Menggunakan produk keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti perbankan syariah yang tidak menerapkan riba (bunga).
- Berinvestasi dalam instrumen keuangan yang halal dan tidak mendukung industri yang diharamkan, seperti industri perjudian atau minuman keras.
- Berpakaian Sopan dan Menutup Aurat:
- Mengenakan pakaian yang menutup aurat sesuai dengan ketentuan Islam. Bagi wanita, ini biasanya berarti mengenakan hijab atau kerudung dan pakaian longgar yang menutup tubuh.
- Bagi pria, berpakaian sopan dan tidak memakai emas atau sutra, yang dilarang bagi laki-laki dalam Islam.
- Interaksi Sosial yang Sesuai dengan Ajaran Islam:
- Menjaga batasan dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, termasuk menghindari sentuhan fisik dan menjaga pandangan.
- Berperilaku jujur, adil, dan menghindari ghibah (menggunjing) serta fitnah.
- Perlakuan terhadap Lingkungan:
- Memperlakukan alam dan lingkungan dengan baik, tidak merusak atau mengotori lingkungan, serta menjaga kebersihan.
- Mendukung praktik-praktik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menurut Imam Al Ghazali dalam karyanya “Rahasia Halal-Haram”, gaya hidup halal dianggap sebagai hak istimewa bagi setiap muslim dan juga penting bagi non-muslim.
Halal lifestyle membantu menjaga harga diri, martabat, dan kehormatan manusia, serta membantu seseorang mengontrol diri.
Dalam Islam, memilih untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip halal tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk ibadah. Hidup halal itu baik untuk diri sendiri dan juga bagi orang lain.
Oleh karena itu, mari kita mulai menerapkan halal lifestyle dari sekarang, karena hal tersebut akan membawa manfaat besar bagi kita dan lingkungan sekitar.
Sumber : Adinugraha, H. H., Sartika, M., & Ulama’i, A. H. A. A. (2019). Halal lifestyle di Indonesia. An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah, 5(2), 57-81. [] Deya Sofia
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah