Almuhtada.org – Waktu imsak adalah kata yang familiar di dengar ketika bulan Ramadhan tiba. Imsak yang biasa kita kenal adalah suatu batasan untuk makan dan minum saat sahur sebelum dimulainya puasa.
Waktu imsak dijadikan sebagai pengingat bahwa waktu sahur telah usai. Banyak dari masyarakat Indonesia yang menggunakan jadwal imsakiyah pada saat bulan puasa.
Jadwal imsakiyah tersebut berisikan informasi mengenai waktu sholat lima waktu, isak dan juga jam berbuka pada bulan Ramadhan. Jadwal tersebut banyak ditemui di berbagai situs dan akan berbeda pada setiap daerah.
Jadwal imsakiyah mnjadi suatu hal yang penting selama bulan Ramadhan karena, jadwal trsebut akan memudahkan masyarakaat dalam menjalani ibadah bulan Ramadhan karena waktu yang tertera sangat jelas dan cukup akurat.
Jadwal yang ada tersebut memuat waktu imsak dan juga waktu azan subuh, seringkali masyarakat berpatokan kepada waktu imsak shingganya masyarakat menganggap bahwa ketika waktu imsak tiba kita tidak lagi diperbolehkan untuk makan dan minum.
Namun nyatanya orang yang akan berpuasa masih diperbolehkan makan dan minum hingga azan subuh tiba.
Pada dasarnya, waktu imsak tidak ada dalam ajaran islam, waktu imsak sendiri hanyalah sebuah istilah yang biasa digunakan untuk membantu masyarakat dalam mengingat bahwa sesorang masih bisa mnggunakan waktunya untuk makan dan minum selama beberapa menit sebelum waktu subuh tiba.
Jadwal imsak yang telah ada di setiap daerah biasanya memiliki selisih waktu antara imsak dan subuh selama 5 hingga 10 menit.
Adanya waktu imsak ini dilandaskan oleh sebuah hadia dari Anas Bin Malik RA, dari Zaid bin Tsabit berkata, “Kami pernah makan sahur bersama Nabi SAW, kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan salat” Kemudian Anas bertanya pada Zaid, “Berapa lama jarak antatra azan Subuh dan sahur kalian?” Zaid menjawab, Sekitar membaca 50 ayat” (HR Muslim).
Dari penjelasan hadis tersebut dapat dipahami bahwa jeda waktu yang hamper sama dengan membaca 50 ayat, antara makan sahur dan azan Subuh menjadi salahsatu tanda bahwa waktu imsak memang sudah ada tapi lebih dapat dipahami bahwa adanya jarak pemisah dari awal puasa yaitu pada waktu subuh dan makan sahur.
Waktu imsak hanya penanda bahwa akan masuknya waktu subuh. Hal ini dimaksudkan agar umat islam yang berpuasa lebih berjaga-jaga dan tidak melebihi batas waktu sahur.
Jadi ketika waktu imsak datang kita masih diperbolehkan untuk menghabisakan makanan dan dan minuman, karena hal tersebut tidak membatalkan puasa.
Lalu ketika kita telah mendengar waktu azan dan masih ada makanan dan minuman di tangan maka hendaknya kita habiskan dan menyelesaikannya.
Waktu subuhlah yang menandakan waktu sahur berakhir, akan tetapi waktu imsak juga dianjurlan untuk dilakukan demi kebaikan umat muslim sendiri. [] Nailah Maghfirah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah