Almuhtada.org – Allah menciptakan manusia rangkap dengan hawa nafsu, yakni keinginan atau pemenuhan atas sesuatu yang dapat dikendalikan oleh manusia itu sendiri.
Seperti makan, minum, dan keinginan-keinginan lainnya yang dapat di kendalikan oleh manusia itu sendiri.
Allah menumbuhkan tumbuhan di bumi untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia, agar dapat hidup dan beribadah kepada-Nya. Hingga turun firmannya mengenai makanan halalan toyyiban.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kulụ min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum iyyāhu ta’budụn
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS Al-Baqarah: 172).
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ – ١٦٨
Latin: Yā ayyuhan-nāsu kulū mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibā(n), wa lā tattabi’ū khuṭuwātisy-syaiṭān(i), innahū lakum ‘aduwwum mubīn(un).
Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.” (QS Al-Baqarah: 168)
Definisi halalan toyyiban ini menyangkut konteks luas dalam contoh atau penerapannya. Perlu digaris bawahi bahwasanya ketika kita hendak memakan makanan, bukan hanya memperhatikan status halal namun juga makanan yang toyyiban (baik).
Misalnya ketika makanan halal seperti sate kambing namun dikonsumsi orang yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan sedang kambuh, maka posisi makanan sate ini ketika di konsumsi seorang tersebut tetap halal namun tidak toyyiban (baik).
Begitu juga dengan teh manis dengan kandungan gula yang tinggi dan dikonsumsi oleh orang yang menderita diabetes, maka posisi teh manis di sini tetaplah halal namun tidak toyyiban (baik) untuk di konsumsi orang tersebut.
Demikianlah penjelasan makna halalan toyyiban yang sebenarnya. Semoga kita dapat menjadi hamba Allah yang baik dengan menerapkan sunnah rasul dengan memakan makanan yang halalan serta toyyiban ini. [] Rosi Daruniah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah