Almuhtada.org – Menangis adalah mengeluarkan air mata. Melihat orang-orang terdekat kita menangis, atau bahkan diri kita sendiri sering menangis.
Apakah kita termasuk orang yang cengeng? Atau mungkin lemah? Bahkan bisa jadi setiap kejadian menjadikan mata ini mengeluarkan air mata.
Menangis tanpa sadar, apa yang membuat kita mengeluarkan air mata secara tiba-tiba. Bisa jadi karena memang lelah dengan semuanya atau dengan keadaan yang saat ini.
Dalam Islam menangis dianggap sebagai tanda rahmat Allah SWT, bukan berarti tanda kelemahan atau tidak mampu, akan tetapi sebagai sarana penghayatan dan pendalaman ibadah yang sedang dilakukan seseorang. Menangis juga dapat membantu mengurangi beban emosional dan stres.
Merenungi apa yang telah diperbuat dan menyesali kesalahan, sehingga menjadikan diri menangis dan mengingat Allah SWT atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.
Merasa takut kepada Allah, bahkan seringkali lupa bahwa hanya kepada Allah-lah kita mengadu dan memohon pertolongan atas segala hal yang terjadi. Tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan, dan seringkali mengeluh akan hal-hal sepele.
Berbicara mengenai menangis selain menyesali apa yang telah terjadi, menangis saat merindukan seseorang tidaklah salah. Misal saat mengingatnya atau saat Mahalul Qiyam, seringkali melihat orang sangat menghayati sehingga meneteskan air mata.
Saat itulah, ia sangat merindukan Rasulullah dan percaya akan hadirnya beliau saat mahalul qiyam tersebut. Tidak hidup di zaman beliau, tidak bertemu, akan tetapi sering melantunkan shalawat kepada beliau, hingga merasa sangat dekat dengan beliau.
Menangis bukanlah hal yang salah dan berarti kita lemah. Menangislah! Dalam salah satu hadits riwayat disebutkan: “Siapa saja yang berdzikir kepada Allah kemudian mengalir air matanya hingga menetes ke tanah disebabkan oleh rasa takutnya kepada Allah, niscaya Allah tidak akan menyiksanya pada hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)
Tapi jangan sampai kita salah mengartikan menangis yang telah dibahas diatas, menangislah karena Allah dan kekasih-Nya. Jangan sampai menangis karena suatu hal atau seseorang yang tidak seharusnya kita tangisi. [] Zahrotuz Zakiyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah