Almuhtada.org – Tertawa merupakan bagian dari ekspresi manusia ketika melihat atau mendengar sesuatu yang terkesan lucu. Terkadang jika terlampau lucu, secara refleks orang tersebut akan tertawa terbahak-bahak.
Memang, dengan tertawa akan membuat hati menjadi senang dan bahagia. Apalagi ketika hati sedang sedih atau galau, tertawa bisa menjadi salah satu obat pelipur lara.
Namun terlalu sering tertawa, apalagi sampai terbahak-bahak, tidaklah bagus. Dalam ajaran Islam, kondisi tersebut sebaiknya dikurangi, pasalnya dapat mematikan hati.
Dalam Kitab Lubabul Hadits, terdapat sebuah hadits yang berbunyi, “قال النبي صلى الله عليه وسلم: كثرة الضحك تميت القلب.
Artinya: “Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa banyak tertawa itu dapat mematikan hati”.
Makna yang terkandung dalam hadits tersebut adalah menyuruh umat Islam untuk tidak memperbanyak tertawa (berlebihan) karena dapat menyebabkan hatinya mati.
Maksud mati di sini bukan berarti hatinya tidak berfungsi baik sebagaimana mestinya, melainkan hati menjadi gelap, sulit menerima ilmu, dan lupa dari zikir (mengingat) kepada Allah Swt.
Tertawa yang berlebihan juga dapat menghilangkan wibawa seseorang karena dianggap sebagai pribadi yang tidak serius dan sering guyon.
Perlu digaris bawahi bahwa agama Islam tidak melarang umatnya untuk tertawa. Melainkan menyuruh untuk tidak tertawa berlebihan, apalagi sampai terbahak-bahak. Karena hal tersebut merupakan tertawanya setan.
Oleh karena itu, menjadi perhatian serius bagi umat Islam agar tetap menjaga attitude diri dengan menyedikitkan tertawa dan tidak terbahak-bahak saat tertawa. [] Mohammad Khollaqul Alim
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah