Tertinggal Rakaat Sholat? Ini yang Harus Dilakukan

Tertinggal rakaat saat sholat berjamaah
Gambar ilustrasi tertinggal rakaat saat sholat berjamaah (Pinterest - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Shalat berjama’ah merupakan sholat yang lebih utama dibandingkan dengan sholat munfarid (sholat yang dilakukan secara individu), sebagaimana Sabda Rasulullah Saw. dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

Artinya: “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian.”

Adanya keutamaan pahala yang lebih banyak  membuat umat muslim yang ingin mendapatkan keutamaan berupa pahala yang lebih banyak melakukan sholat secara berjama’ah.

Namun, realita yang terjadi karena banyaknya drama dalam kehidupan, terkadang seseorang tertinggal rakaat sholat. Seseorang yang tertinggal rakaat sholat dinamakan Masbuk.

Dikatakan masbuk apabila seseorang mengikuti rukun sholat ketika Imam telah melakukan ruku’ dan rukun setelahnya.

Apabila seseorang tertinggal rakaat ketika imam masih melakukan ruku’ makmum boleh mengikuti imam untuk melakukan ruku’ tersebut dan masih dihitung mendapat satu rakaat bersama imam, namun sebelum melakukan ruku’ makmum melakukan takbiratul ihram terlebih dahulu. Hal ini dijelaskan dalam sebuah Hadits :

من أدرك الركوع أدرك الركعة

“Barang siapa yang mendapatkan ruku (bersama imam) maka ia telah mendapatkan satu rakaat” (H.R. Abu Daud)

Lalu bagaimana bacaan fatihahnya? bacaan fatihah makmun ditanggung oleh imam, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:

من كان له إمام فقراءة الإمام قراءة

Artinya: “Orang yang memiliki imam, maka bacaan (Fatihah) imam adalah bacaan baginya” (HR. Ibnu Majah)

Permasalahan tersebut juga dibahas dalam kitab Fathul Muin (hal 16) karya Syekh Zainudin

Baca Juga:  Kenali Dan Pahami! Ibadah Seperti Apakah yang Lebih Utama Di Mata Allah?

قال: (و) بإدراك (ركوع محسوب تام) بأن يطمئن قبل ارتفاع الإمام عن أقل الركوع وهو بلوغ راحتيه ركبتيه (يقينا) فلو لم يطمئن فيه قبل ارتفاع الإمام منه أو شك في حصول الطمأنينة فلا يدرك الركعة

Artinya: “Dan (rakaat bisa di dapatkan) dengan menemukan ruku’ yang sempurna. Dengan gambaran makmum dapat thuma’ninah sebelum imam mengangkat tubuhnya pada batas minimal ruku’ yaitu sampainya kedua telapak tangannya pada dua lutut. Ruku’ dari makmum ini di lakukan olehnya dengan yakin.

Apabila makmum tidak thuma’ninah dalam ruku’nya sebelum imam mengangkat tubuhnya dari ruku’ atau makmum ragu atas thuma’ninah yang ia lakukan maka ia tidak mendapatkan rakaat”

Apabila makmum mengikuti rukun sholat ketika imam sedang melakukan tasyahud akhir, maka makmum mengikuti imam untuk membaca bacaan tasyahud akhir, namun dengan posisi duduk tasyahud awal.

Berlaku pula ketika makmum mengikuti imam pada saat imam hendak melakukan salam dan makmum baru takbiratul ihram belum dengan posisi duduk, hal tersebut masih dikatakan mengikuti jama’ah asal sebelum imam salam makmum sudah melakukan takbiratul ihram dan tetap melakukan duduk tasyahud akhir meski imam telah salam, lalu berdiri. [] Nayla Syarifa

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post