Almuhtada.org – Pengertian “hidup” menjadi suatu hal yang kompleks untuk didefinisikan.
Setiap dari kita memiliki definisi sendiri dalam memaknai hidup. Namun, kita menyepakati bahwa dalam Islam, hidup adalah ibadah.
Artinya, keberadaan makhluk di muka bumi ini tidak lain hanyalah beribadah kepada Allah SWT. Makna ibadah tentu lebih luas, bukan hanya pada saat kita salat atau mengaji, tapi lebih dari itu.
Ibadah yang dimaksud ialah segala aktivitas (lahiriah maupun batiniah) yang ditujukan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Sehingga segala sesuatu, aktivitas, maupun kegiatan yang kita lakukan. Orientasinya harus mengarah pada keridhaan Allah SWT semata.
Namun, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemajuan dari zaman. Ternyata tidak juga diiringi dengan kesadaran dalam berpengetahuan.
Salah satu contoh kasus yang masih banyak kita temui, yaitu masih banyak dari kita yang memiliki prasangka buruk dalam hidup. Setidaknya ada tifa faktor utama, mengapa manusia memiliki prasangka buruk dalam hidup:
- Ketidaktahuan
Banyak dari kita yang berprasangka buruk pada sesuatu, salah satunya dalam hidup sebab tidak tahu. Ketidaktahuan tersebut menjadikan kita membuat dan memiliki asumsi atau pandangan tersendiri, yang mana belum tentu kebenaran dan ketepatannya.
- Pengalaman buruk masa lalu
Setiap dari kita memiliki rute perjalanan yang berbeda, baik dan buruk pastilah ada. Demikian, pengalaman buruk kita di masa lalu tidak jarang menjadi salah satu dasar bagi kita dalam menentukan sikap maupun perilaku dalam hidup. Salah satunya yaitu, pilihan untuk berprasangka buruk dalam hidup itu sendiri.
- Pengaruh lingkungan
Lingkungan menjadi salah satu hal yang patut kita pertimbangkan. Bukan persoalan memilih-milih teman. Namun, ini tentang bagaimana kita bijak dalam pergaulan.
Salah satu hal utama yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri dari jurang salah pergaulan adalah dengan cerdas memilih dan membangun lingkungan yang positif. Tujuannya satu, melindungi diri dari bahaya yang diluar kendali.
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengelola prasangka buruk dalam hidup menurut Islam? Ketahuilah bahwa prasangka buruk adalah salah satu bentuk penyakit hati.
Di dalam Islam, prasangka buruk juga dikenal dengan istilah, “Zan”. Zan, artinya suatu dugaan dengan tidak berdasar kepada bukti yang kuat.
Bahkan di dalam Islam telah diajarkan bahwa, memiliki prasangka buruk sama dengan keburukan. Nah, maka penting bagi kita untuk senantiasa belajar mengelola prasangka, diantaranya dengan:
- Senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT; tidak ada cara yang paling ampuh selain belajar, belajar, dan belajar. Belajar untuk mengendalikan hawa napsu, belajar untuk bersabar, bahkan belajar untuk terus belajar disaat kita mulai jenuh dan bosan.
- Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman; setiap manusia lahir dengan keunikan dan keistimewaan. Maka, dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita, maka kita akan memiliki cara pandang dan rasa penerimaan yang lebih baik.
- Memiliki sikap terbuka; artinya, kita memposisikan diri untuk mau menerima perbedaan dan tidak memaksa orang lain untuk menerima apa yang kita yakini. Setiap manusia dengan cara berpikirnya, itu nyata ada. Maka, menghargai dan toleransi menjadi kunci untuk terhindar dari prasangka buruk.
- Berdoa kepada Allah SWT; Senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah SWT, agar dilindungi dan dijauhkan dari sikap prasangka buruk dalam hidup. [] Khasiatun Amaliyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah