LDR (Luka disiksa rindu), tahan dulu rasamu!

Mengelola perasaan cinta
Gambar ilustrasi mengelola perasaan cinta (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’: 32)

Bagi remaja normal, baik itu laki-laki maupun perempuan apalagi sedang pada masa pubertas pasti tidak asing dengan yang namanya cinta.

Namun, didalam ajaran Islam seorang muslim atau muslimah diajarkan untuk menjaga diri dari sesuatu hal yang mendekatkan kepada zina. Untuk itu perlu diperhatikan lagi khususnya dalam mengelola perasaan cinta ini.

Untuk itu ada beberapa tips agar kita dapat mengelola perasaan cinta ini menjadi mudah, insyaAllah.

  1. Menjaga pandangan

Hal ini sangat berpengaruh, sesuatu yang haram apabila terus dinikmati dengan nafsu bagus atau tidak pasti akan terasa nikmat, untuk itu pandangan ini menjadi poin penting dalam menjaga hati.

  1. Membatasi komunikasi

Remaja normal yang sedang dimabuk cinta biasanya menjadikan hal-hal yang tidak penting menjadi bahan untuk berkomunikasi, padahal hal ini dapat memacu timbul atau bahkan menggeloranya cinta remaja tersebut.

  1. Menghindari ikhtilat

Kalimat yang familiar, jangan berdua-dua-an nanti yang ketiganya setan. Setan yang menjerumuskan kita kepada tindakan atau perilaku yang menyimpang dari ajaran Islam.

  1. Menikah

Ini merupakan solusi yang paling jitu, karena didalamnya ada ibadah yang bisa menyempurnakan amal keduanya.

Jadi, jika dirimu belum siap menikah dan menyempurnakan ibadahmu sekarang. Pendam dan jaga hatimu.

Baca Juga:  Cintailah Ia dengan Keikhlasan Meski Harus Berlinang Air Mata Ketidakrelaan

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

(Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika).

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’)

Hatinya itu milik Allah, tugasmu hanya berdo’a. Menjalankan peran sebagai seorang hamba Allah, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. [] Lailia Lutfi Fathin

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post