Almuhtada.org – Nama besar KH Abdul Hamid Pasuruan telah dikenal oleh banyak penduduk ditanah jawa khususnya bagi kalangan pesantren.
Karena Beliau dikenal sebagai waliyullah yang memiliki banyak sekali karomah dalam setiap perbuatan Beliau. Tidaklah heran jika setiap hari pasti akan ada orang yang berziarah ke makam Beliau untuk mendapatkan keberkahan.
Dari sekian banyak kisah tentang karomah Beliau, ada salah satu kisah yang bisa dibilang tidak masuk akal oleh Sebagian orang.
Tapi hal tersebut nyata terjadi, kisah ini diceritakan oleh salah satu Santri yang pernah menjadi khodam semasa hidup Beliau. Kisah dimana KH Abdul Hamid Pasuruan pernah bertemu dengan Nabi Khidir as.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa Nabi Khidir as. dipercaya hidup sampai saat ini dan seringkali melakukan perjalanan ke berbagai tempat.
Ternyata Nabi Khidir juga pernah mengunjungi KH Abdul Hamid Pasuruan dengan cara yang tidak disangka – sangka.
Diceritakan bahwa saat itu setelah subuh dan keadaan masih agak gelap, Santri yang menjadi khodam Beliau sedang menyapu halaman depan ndalem KH Abdul Hamid.
Tak lama Kemudian ada seorang pengemis yang datang ke halaman ndalem, bajunya compang – camping dan lusuh. Ia menanyakan Apakah ia dapat menemui KH Abdul Hamid sekarang. Santri tersebut meminta pengemis tersebut untuk menunggu sebentar disana.
Ia hendak menanyakan Apakah pengemis tersebut dapat menemui Beliau, setelah memberitahu keadaannya KH Abdul Hamid keluar Bersama dengan Santri tersebut. Beliau menghampiri pengemis tersebut, diluar dugaan Beliau mengajak pengemis tersebut ke ndalem.
Santri tersebut penasaran akan identitas pengemis tersebut sampai membuat KH Abdul Hamid mengundangnya ke ndalem. Namun ia hanya menunggu diluar karena jika menguping itu sangat tidak sopan.
Hingga beberapa saat berlalu, pengemis tersebut keluar dari ndalem dan langsung pergi. Beberapa saat kemudian, KH Abdul Hamid keluar dan memanggil Santri tersebut untuk mendekat.
KH Abdul Hamid bertanya, “le, tahukah kamu siapa orang yang tadi aku temui hingga aku sangat hormat kepadanya?”
Santri tersebutpun menjawab, “Maaf Kyai, saya tidak tahu.”
Beliaupun menjawab, “Beliau adalah Nabi Khidir as yang sedang menyamar sebagai pengemis, kamu beruntung bisa melihat beliau hari ini.”
Santri tersebut sangat terkejut karena identitas pengemis tersebut adalah Nabi Khidir as yang banyak dinantikan bahkan oleh orang – orang saleh sekalipun. Ia tambah terkejut karena ternyata bukan hanya sekali Beliau bertemu dengan Nabi Khidir, melainkan beberapa kali dengan tempat yang berbeda.
Itulah kisah pertemuan KH Abdul Hamid Pasuruan dengan Nabi Khidir as yang menyamar sebagai pengemis. Dari kisah ini kitab isa mengambil Pelajaran bahwa jangan sekalipun menilai orang dari penampilannya saja.
Karena bisa jadi ia memiliki kelebihan yang tidak disangka – sangka oleh banyak orang. [] Idha Fitri Nuril Layliyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah