Mengulik Isi Kitab Washoya Tentang Nasihat Guru Kepada Muridnya

Guru dan Murid
Guru dan Murid (Dok. Pribadi - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Nasihat yang tulus dari seorang guru kepada muridnya adalah harta yang tak ternilai. Seperti kata pepatah, “Anak yang baik adalah cermin dari orang tua yang baik.” Begitu pula, seorang murid yang baik adalah cermin dari nasihat dan bimbingan yang baik pula.

Mari kita renungkan nasihat-nasihat bijak dari seorang guru kepada muridnya dalam kitab Washoya Al-Aba’ Lil Abna’ yang dikarang oleh Syeikh Muhammad Syakir berikut.

  1. Beramal Shalih

Guru mengingatkan kita untuk selalu berupaya melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi diri sendiri serta orang lain.

Berbuat baik adalah bentuk nyata dari cinta kepada Allah. Seorang guru yang diceritakan dalam kitab tersebut mendoakan muridnya semoga senantiasa mendapatkan petunjuk dan pertolongan untuk selelalu beramal sholih.

  1. Akhlak Mulia

Penting untuk memuliakan diri kita dengan berakhlak baik. Akhlak yang baik bukan hanya menghias diri kita sendiri, tetapi juga membawa kehormatan dalam hubungan dengan orang lain. Akhlak yang baik akan menyelamatkan manusia dari bahaya nya suatu ilmu.

Orang yang bodoh akan mendapatkan maaf karena kebodohannya sedang orang yang berilmu tidak mendapatkannya selain dari bahaya ilmu jika tidak diimbangi dengan akhlak yang baik.

  1. Beribadah dan Menjauhi Perkataan Tercela

Kita diajarkan untuk selalu menjaga hubungan kita dengan Allah melalui ibadah dan menjauhi perkataan buruk yang dapat merusak reputasi dan hubungan sosial kita.

Baca Juga:  Kamu Harus Tahu! Inilah Waktu Mustajab untuk Berdoa

Seperti dalam pepatah jawa yang berbunyi “Ajining raga ana ing busana, ajining diri ana ing lathi” atau yang artinya kemuliaan badan terletak pada pakaian seseorang sedangkan kemuliaan diri seseorang itu terletak pada mulut orang tersebut.

Dalam hal ini, beribadah dan menjaga lisan merupakan salah satu cara menjaga hubungan dengan Sang Khalik dan sesama (hablun minallah dan hablun minannaas).

  1. Belas Kasih dan Membantu Sesama

Kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama adalah nilai yang luhur. Memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari cinta dan kasih sayang.

  1. Mawas Diri

Guru menyarankan kita untuk tidak hanya menunggu nasihat dari orang lain, tetapi juga harus selalu introspeksi diri. Ini adalah kunci untuk terus tumbuh dan memperbaiki diri. Dalam hal ini kita sebaiknya memiliki sifat iffah, artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mencelakakan diri kita sendiri

  1. Mensucikan Agama

Nasijat terakhir yang diberikan seorang guru kepada muridnya adalah tentang mensucikan agama. Sang guru menyampaikan sebuah hadits berikut, Rasulullah saw. pernah  bersabda: “Sesungguhnya Allah mensucikan agama ini (Islam) karena diri-Nya.

Tidak akan suci agamamu kecuali dengan sifat dermawan dan baik budi pekerti. Hiasilah agamamu dengan keduanya.”(HR. Ath-Thabrani dari Imran bin Husain. Imam As-Suyuthi menyatakan bahwa hadits ini dha’if).

Demikianlah beberapa pesan seorang guru kepada muridnya dalam kitab Washoya Al Aba’ Lil Abna’ yang penulis rangkum. Semoga bisa menjadi bahan refleksi bagi setiap pencari ilmu untuk senantiasa menerima nasihat dari seorang guru.

Baca Juga:  Ketahuilah! Begini Tata Cara Bangun Tidur yang Dicontohkan Nabi Muhammad Saw

Karena mereka merupakan pendidik yang membantu memelihara jiwa muridnya yang tidak mengharapkan kebaikan (imbalan) dari seorang murid setelah orang tua murid tersebut. Semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh. [] M. Afif Kurniawan

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post