Golongan Orang-Orang yang Dicabut Nyawanya dengan Lembut Menurut Ustadz Adi Hidayat

Golongan Orang yang Dicabut Nyawa dengan Lembut
Golongan Orang yang Dicabut Nyawa dengan Lembut (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Ustadz Adi Hidayat, siapa yang tidak mengenali beliau? Beliau dikenal merupakan ustadz yg secara intelektual benar-benar ahli & profesional di bidang keilmuan tafsir Qur’an maupun hadits.

Beliau dapat mengetahui dengan baik makna dan tafsir Al-Qur’an maupun Hadits, bahkan letak baris dalam Al-Qur’an dapat beliau terangkan dengan tepat.

Disamping hafizh qur’an dan alhi hadist beliau juga merupakan ahli fiqh yang menguasai perbandingan 4 mazhab dalam masalah hukum Islam. Kemampuan menyampaikan Rahmat-nya Agama Islam tidak bisa diragukan lagi.

Dalam ceramahnya tentang golongan orang-orang yang dicabut nyawanya dengan lembut yang diunggah melalui akun youtube “Adi Hidayat Official” disampaikanlah di permulaan mengenai sifat dari Malaikat Maut.

Sifat itu terdapat pada surah An-Nazi’at ayat 1 dan 2 yang menjelaskan bahwa ada 2 jenis sifat dari Malaikat Maut yaitu:

1. Malaikat Maut yang saat mencabut, ia mencabut nyawa orang itu dengan sekeras-kerasnya dan sedalam-dalamnya atau bisa disebut Nazi’at.

Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat menegaskan begitu sakitnya kematian dengan analogi ada sebuah duri panjang yang masuk dalam daging manusia dengan posisi yang horizontal atau sejajar dengan tulang. Kemudian dengan dipaksa, duri itu dicabut. Apakah saudara sudah terbayangkan bagaimana rasa sakitnya?

Namun tidak cukup sampai disitu, ada beberapa orang yang jiwanya takut karena masih belum siap untuk pulang ke Rahmatullah sehingga sulit untuk dicabut nyawanya.

Meski demikian, tetaplah ditarik kembali terus menerus oleh Malaikat bagaikan pohon yang keras yang perlu terus menerus membutuhkan berkali-kali cabutan agar dapat tercabut pohon itu.

Baca Juga:  Hati – Hati! Inilah 3 Golongan yang Bakal Dilaknat oleh Allah SWT

Karena nyawanya sulit dicabut, dalam beberapa surah Al-Qur’an diceritakan hingga dipukuli oleh Malaikat. Demikianlah keadaan begitu mencekamnya saat manusia pulang yang bersumber dari Al-Qur’an.

2. Kata “nashta” dalam ayat kedua An-Nazi’at mengartikan sebagai suatu gerakan yang lembut, halus dan tiba-tiba tak terasa sudah berpindah.

Nabi Muhammad SAW mengilustrasikan jika terdapat sebuah sehelai rambut yang halus, lembut, dan tipis yang ada dalam sebuah adonan yang halus, lembut, dan tipis juga. Kemudian diambilah helaian rambut itu dalam adonan tersebut dengan lembut dan telah terjadi perpindahan yang nyaman.

Contoh orang-orang dari perumpamaan ini ialah orang-orang yang meninggalnya disaat sedang tersenyum selanjutnya dia ucapkan “Laa ilaaha illallah” kemudian meninggal, sedang bersujud tapi tidak bangun-bangun dan disadari telah meninggal, sedang membaca Al-Qur’an kemudian meninggal dengan kalimat tauhid sebelumnya.

Menariknya sesuatu semacam itu sudah sering ditampakan melalui media sosial. Orang yang diberi hidayah akan diperlihatkan kemudian merasa tersentuh dan tunduk kepada Allah.

Itulah tugas Malaikat yang kedua, untuk mengambil nyawa sesorang dengan selembut-lembutnya dan sehalus-halusnya yang mana ia dapatkan jauh lebih ringan daripada golongan yang pertama tadi.

Terdapat ciri-ciri berkeringat bagi orang yang husnul khatimah mengartikan tetap adanya rasa sakit namun hanya selembut perumpamaan-perumpamaan tersebut. Sebagai muslim hendaknya jangan takut dan yakin akan berada dalam golongan yang kedua karena kematian berlaku bagi semua orang.

Baca Juga:  Berikut Ini 4 Orang yang Tidak Akan Tersentuh Api Neraka

Yang perlu dipertanyakan ialah apakah bekal amal kita sudah cukup menghadapi kehidupan setelah kematian, sehingga perlu untuk kita jadikan motivasi dalam menjalani hidup.

Lalu, siapakah orang-orang yang mendapati mautnya dengan bertemu sifat Malaikat Maut yang kedua tersebut? Karakter kemuliaan orang-orang ini Allah contohkan lewat tugas-tugas Malaikat yang terdapat dalam kelanjutan ayat tadi yakni dalam ayat 3-5 Surah An-Nazi’at sebagai berikut.

1. Bertasbih dengan cepat, indah, dan kuat

Tasbih menggambarkan suatu ibadah dan ritual dalam Islam. Menariknya semua yang ada di alam ini bahkan seperti makanan saja diciptakan untuk bertasbih seperti dalam Qur’an Al-Isra :17.

Dalam sholatpun yang menjadi identik yaitu dalam ruku’ dan sujud berisi tasbih sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Malaikat juga makhluk tanpa salah masih bertasbih sempurna kepada Allah.

Sebuah sindiran kepada kita sebagai manusia yang mesti sadar untuk bertasih karena telah memperoleh nikmat Allah yang luas bukan mendzolimi diri sendiri dengan bermaksiat. Maka teladanilah sifat Malaikat ini jika Anda ingin memperoleh kematian yang husnul khotimah.

2. Malaikat berlomba-lomba mencatat amal-amal

Agar ingin lebih cepat lagi mendapatkan husnul khatimah, kita harus saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Tidak harus banyak dengan mencoba banyak jenis dari ibadah-ibadah, namun bisa dengan memilih dan konsisten melakukan amalan-amalan favorit supaya dicatat oleh para Malaikat.

Baca Juga:  Menebar Kebaikan dan Memperkuat Ukhuwah: Mengenal Delapan Golongan Penerima Zakat

Demikianlah golongan orang-orang yang dicabut nyawanya dengan lembut, semoga kita bisa konsisten beribadah dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan agar kematian kita dipertemukan dengan sifat Malaikat Maut yang mencabut nyawa dengan lembut selembut-lembutnya. [] Syukron Ma’mun

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post