Almuhtada.org – Ada banyak sekali tokoh Islam di Indonesia yang memiliki kontribusi untuk mengembangkan agama Islam menjadi seperti saat ini. Mulai dari Walisongo yang pertama kali membawa agama Islam ke tanah Jawa, para Kyai dan ulama’ yang meneruskan ajaran mereka, hingga para santri yang menyebarkan ilmu yang mereka peroleh pada masyarakat luas.
Saat ini golongan ulama’ dan Kyai menjadi golongan yang memegang peran penting dalam kehidupan beragama masyarakat. Hal ini karena mereka menjadi sosok teladan sekaligus tokoh yang diakui oleh masyarakat luas. Sehingga masyarakat akan selalu mengikuti dan patuh terhadap tindak – tanduk yang dilakukan oleh mereka.
Yang paling memberikan pengaruh besar kepada masyarakat adalah Kyai dari pesantren – pesantren yang terkenal. Karena semakin lama suatu pesantren berdiri maka pengaruhnya pada masyarakat luas juga akan lebih kuat dan kokoh. Karena itu pesantren yang didirikan pada zaman dahulu kisaran berusia ratusan hingga puluhan tahun akan sangat dihormati di kalangan masyarakat.
Salah satu Kyai yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Jawa Timur adalah K.H Abdul Hamid dari Kota Pasuruan. Dimana beliau adalah salah satu Kyai yang memiliki pengaruh yang sangat besar pada masyarakat sekitar. Terlebih lagi pesantren yang beliau dirikan sudah melewati masa hampir ratusan tahun lamanya.
Selain itu, beliau juga dikenal memiliki banyak karomah yang terkadang tidak bisa dijelaskan dengan logika. Tapi hal itu juga menjadi pelajaran bagi orang lain dan membuat beliau semakin disegani. Karena begitu besar barokah yang beliau miliki membuat banyak orang selalu menziarahi makam beliau.
Bahkan ada satu aturan tidak tertulis di mana jika ada satu rombongan yang hendak melakukan perjalanan ziarah makam Walisongo. Maka mereka dianjurkan untuk menziarahi makam dari K.H Abdul Hamid Pasuruan sebagai pembuka dari perjalanan ziarah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa barokah yang beliau miliki sangat besar sehingga masih banyak dicari oleh umat.
Semasa hidup beliau banyak sekali hal yang diajarkan baik kepada santri maupun masyarakat sekitar. Ada juga Dawuh atau nasehat beliau yang sangat melegenda di kalangan masyarakat. Nasehat tersebut memiliki makna yang mendalam tentang berbagai permasalahan yang ditanyakan pada beliau.
Berikut ini merupakan 3 Dawuh K.H Abdul Hamid Pasuruan yang memiliki makna yang mendalam :
- Al Konco Kal Koco
Dawuh K.H Abdul Hamid Pasuruan yang satu ini meskipun singkat tapi memiliki makna yang mendalam pada seseorang. Dalam bahasa Indonesia Dawuh tersebut berarti “Teman itu seperti kaca”. Dawuh ini ditujukan pada santri – santri beliau disaat pengajian bersama.
Makna dari Dawuh beliau adalah karakter seseorang bisa kita lihat dari teman mereka. Karena sifat dari teman mereka akan menjadi kaca bagi diri mereka sendiri dan secara tidak langsung akan diikuti oleh mereka. Dan lingkungan pertemanan tersebut juga akan mempengaruhi pola pikir dan sifat dari seseorang.
Jika teman mereka adalah orang yang baik maka mereka juga akan memiliki sifat yang baik. Sebaliknya, jika teman mereka adalah orang yang buruk maka mereka bisa terpengaruh oleh sifat buruk teman mereka. Karenanya memilih teman yang baik itu sangat diperlukan.
- Santriku Kitabku
Dawuh yang satu ini beliau sampaikan ketika ada seorang tamu beliau yang bertanya pada beliau. Karena saat itu beliau sudah menjadi Kyai yang sangat berpengaruh pada masyarakat luas. Kenapa tidak mengarang kitab seperti Kyai – Kyai terkenal lainnya?
Lalu beliau menjawab, “Santriku Kitabku”, yang mana memiliki makna tersendiri bagi masyarakat. Makna dari Dawuh beliau adalah para santri yang beliau didik adalah bukti dari ilmu – ilmu yang beliau ajarkan. Sehingga beliau berharap bahwa santri – santri beliaulah yang akan membawa ilmu tersebut pada masyarakat sebagai pengganti kitab tersebut.
- Masio wong iku ilmune sundul langit, apal Kitab Ihya’, nanging ora ngurusi jama’ah, aku ora gawok
Dawuh K.H Abdul Hamid yang satu ini memiliki arti “Meskipun seseorang itu ilmunya menembus langit, hafal Kitab Ihya’, tapi tidak mengurus jama’ah, akh tidak peduli”. Yang mana Kitab Ihya’ yang dimaksud merujuk kepada Kitab Ihya’ Ulumuddin karangan dari Imam Al – Ghazali. Dawuh yang satu ini memiliki makna yang mendalam untuk orang – orang yang berilmu.
Makna dari Dawuh beliau adalah seseorang bisa untuk memiliki ilmu yang sangat tinggi dalam bidang apapun. Atau mereka juga bisa memiliki keunggulan lain seperti harta, jabatan, kekuasaan, dsb. Tapi jika hal – hal tersebut tidak digunakan untuk kepentingan masyarakat ataupun memberikan manfaat pada orang lain maka tidak ada gunanya.
Demikian 3 Dawuh K.H Abdul Hamid Pasuruan yang memiliki makna penuh inspirasi bagi umat Islam. Sebagai umat Islam kita bisa menjadikan nasehat tersebut sebagai pedoman hidup kita. Sehingga kita bisa menjadi umat Islam yang lebih baik lagi ke depannya. [] Idha Fitri Nuril Layliyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah