Oleh:
Nurjaya
“Hasil kerja kerasmu, boleh jadi kalau kamu sukses kerja kerasmu hanya 30% selebihnya tangisan ibunda anda dan keringat ayah anda yang ketika mencangkul penuh dengan keringatnya berkata, ya Allah jangan sampai anakku seperti ini”
Banyak dari kita yang merasa hebat dengan apa yang telah kita dapatkan dan tak jarang mengabaikan orangtuanya ketika sudah mendapatkan apa yang ia inginkan atau kesuksesan padahal itu semua diperoleh karena terdapat doa orangtua di dalamnya.
Suatu kisah pada zaman Nabi Ismail AS. Pada saat itu siti hajar ibunda Nabi Ismail sedang mencari makanan dan minuman untuk anaknya yang masih balita, Siti Hajar berlari kesana kemari mencari makanan dan minuman dari bukit Shafa dan kembali lagi ke bukit marwah terhitung sebanyak 7 kali. Suatu ketika Allah menyeru kepada Siti Hajar agar melihat Ismail kecil yang sedang menangis dan menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Ternyata dari hentakkan kaki nabi ismail itu keluarlah air yang melimpah. Siti Hajar pun berkata zamzam yang artinya berkumpulah dan sampai sekarang air itu ada dan diberikan nama air zamzam.
Pada era milenial ini siapa yang tidak tahu dengan Dr. Gamal Albinsaid seorang dokter, wirausahawan sosial, sekaligus sebagai CEO Indonesia Medika. Beliau menggagas berdirinya klinik asuransi sampah dan bank sampah. Dari gagasan tersebut, beliau mendapat penghargaan dari berbagai negara salah satunya adalah sebagai penerima penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainabillity Enterpreneur Prize 2014 yang diselengggarakan oleh University of Camridge dan juga mendapatka penghargaan dari presiden Vladmir Putin saat ia di undang untuk memberikan insiparasi kepada 25.000 peserta dari 150 negara yang
diselengggarakan di rusia.
Pada tanggal 9 september 2019 penulis berkesempatan untuk mengikuti Stadium Generale dimana salah satu pengisi acaranya adalah Dr. Gamal Albinsaid. Pada acara ini beliau banyak memberikan cerita salah satunya adalah beliau mengungkapkan Boleh jadi keberhasilan kita bukan karena ketangguhan kita, tapi berkat kedua orangtua kita. Sontak hal itu membuat penulis sedikit terkejut, tapi ternyata benar adanya karena pada saat beliau SMA pun ibunya memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1 di bidang kegamaan tujuannya sederhana yaitu agar bisa mendoakan anaknya dengan maksimal.
Dari kisah diatas, dapat diambil hikmah yaitu ketika kita mendapatkan sesuatu hal yang kita inginkan atau kesuksesan yang kita dpatkan, itu pasti ada doa-doa orangtua di dalamnya, oleh karena itu kita sebagai anak seharusnya berbakti dan senantiasa mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua kita, karena sejatinya tanpa doa dan kerja keras mereka, kita tidak akan bias melangkah sejauh ini.
Kekuatan doa itu benar adanya, apalagi doa itu datang dari kedua orangtua kita, sudah seharusnya sebgai anak kita berbakti kepada kedua orangtua. Karena suksesnya kita pasti ada campur tangan kedua orangtua kita di dalamnya, Itu pasti.
Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang