Sekilas Cerita Malam Keakraban

Oleh:

Khoirul Mumtahanah

Waktu telah menunjukkan pukul 07.00, telah tiba waktunya untuk para mahasiswa kimia UNNES untuk berkumpul dalam satu tempat di parkiran FMIPA. Pagi sekali mereka telah berada di tempat itu demi tugas yang akan mereka kerjakan dalam sebuah kegiatan malam keakraban kovalen.

Wiuuuu.. Wiuuuuu….

Suara toa itu kini terdengar, menandakan acara akan dimulai. Sesegera mungkin mereka menyiapkan diri. Upacara pembukaan pun dimulai tanpa melupakan pengecekan tugas yang telah diberikan. Seperti biasa, ada konsekuensi untuk mereka yang tidak melengkapi tugas. Serangkaian acara pembukaan telah dilaui dan tiba waktunya untuk berangkat ke tempat tujuan malam keakraban, yakni di Singorojo, Kendal.

Gemuruh bis mini bersuara dalam perjalanan, mengiringi tawa para penumpangnya, para mahasiswa kimia. Satu per satu para mahasiswa kimia itu pun tidur karna kelelahan dalam mempersiapkan tugas. Gemuruh bis telah berhenti, manandakan tujuan telah ada di depan mata. Paramahasiswa pun turun menuju tempat yang telah ditentukan. Seperangkat perlegkapan tenda pun diambil dari masing-masing kelompok. Seketika suasana riuh pikuk di depan mata. Mereka bekerja sama dalam mendirikan tenda yang digunaka untuk rumah mereka di sini. Tenda pun berdiri dengan tegaknya karna kerja sama mereka. Setelah itu, makan siang pun dibagikan. Wajah riang itu tidak bisa dipungkiri lagi. Dengan lahapnya mereka menghabiskan makan siang bersama dengan kelompoknya.

Baca Juga:  Rasa

Allahu akbar Allahu akbar….

Suara yang tak asing lagi itu mulai terdengar, yakni suara adzan. Para mahasiswa muslim pun sesegera mungkin melaksanakan slah satu kewajibannya, yaitu sholat dzuhur. Acara selanjutnya yaitu pengenalan pengurus HIMAMIA,yakni para panitia dari acara malam keakraban kovalen yang merupakan himpunan dari mahasiswa kimia. Teriakan es teh bersautan di tengah acara itu. Wajarlah, cuaca sangat menyengat hingga menggosongkan kulit.

Malam telah tiba. Kini waktunya untuk para mahasiswa menujukkan bakatnya di depan lebih dari 500 mata memandan, yakni dalam acara inagurasi. Waktu telah menunjukkan pukul 22.15. Waktunya untuk mereka mengistirahatkan pikiran dan hati.

Tak terasa hari telah berganti. Tugas baru pun telah menunggu. Mereka berkumpul di lapangan untuk menantikan hal tersebut. Suara gemuruh yel-yel dan jargon kelompok ikut meramaikannya. Bagi kelompok yang paling kompak dalam menyuarakan yel-yel, dialah yang akan berangkat lebih dulu untuk tracking kovalen. Dalam tracking tersebut, ada 8 pos dan masing-masing pos memiliki cara tersendiri untuk mengakrabkan dirinya dengan adek-adeknya. Pos demi pos telah dilalui. Kini waktunya untuk mereka kembali ke tendanya dan melaksanakan sholat bagi yang muslim. Makanan pun tak lupa dibagikan oleh kakak tingkat kepada adek tingkatnya.

Wiuuuu.. Wiuuuu…

Suara itu terdengar lagi. Para mahasiswa kimia berkumpul lagi di lapangan. Kini, mereka memiliki 1 tugas yang sangat berarti, yakni menyatukan barisan mahasiswa kimia tanpa terputus untuk menyatukan bendera merah putih dan bendera himamia serta menaruhnya dalam bambu yang telah disediakan. Genggaman tangan pun mulai terasa saat hal tersebut terjadi, bahkan genggaman itu lebih kuat daripada baja. Iringan lagu mars hima kimia terdengar saat para kakak hima atang dn ikut menguatkan genggaman itu. Indah sekali dipandang saat kakak tingkat dan adek tingkat bersatu. Tugas pun terselesaikan dengan tepat waktu.

Baca Juga:  LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA DAN KIPRAHNYA TERHADAP BANGSA INDONESIA

Tak terasa acara demi acara berlalu. Namun, kegiatan masih belum selesai. Waktu hampir senja. Tiba waktunya untuk membereskan tenda dan mengumpulkannya kembali. Setelah itu, mereka pun menuju ke jejeran bis, memasuki bisnya masing-masing kemudian menuju UNNES untuk upacara penutupan. Memang benar akan hal itu, setelah sampai di UNNES, beberapa saat kemudian upacara penutupan dimulai. Hingga tiba waktunya pelepasan co card yang diikuti oleh mahasiswa kimia lainnya. Wajah riang muncul. Akhirnya PPAK jurusan telah berakhir. Begitu senangnya mereka akan hal itu. Kemudian, para mahasiswa pun menuju ke kosnya masing-masing dengan rasa suka cita.

Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

Related Posts

Latest Post