almuhtada.org – Sepanjang kehidupan kita, banyak orang yang kita temui dengan versinya masing-masing. Semuanya membawa kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri, termasuk diri kita.
Kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan, keunikan dan keterbatasan, yang membentuk siapa diri kita sebenarnya. Karena sejatinya, tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna. Seperti firman Allah dalam Q.S. Ar-Ruum ayat 22 yaitu:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ
Artinya: “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berilmu.”
Namun, alih-alih fokus pada kekurangan orang lain, kehidupan akan menjadi jauh lebih indah jika kita saling menyayangi, menghormati, dan memaklumi satu sama lain.
Menerima Diri dan Orang Lain
Salah satu langkah awal untuk berdamai dengan kehidupan adalah dengan menerima kenyataan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda.
Ada yang terlahir cantik, ganteng, kulit putih, coklat, tinggi, pendek, pelupa, sat-set, dan lain-lain.
Perbedaan ini bukan untuk didebatkan dan dijadikan diskriminasi, melainkan untuk dihargai dan saling melengkapi.
Misalnya, seorang teman yang pelupa mungkin sering membuat kita kesal. Namun, jika kita mencoba memahami bahwa mungkin ia sedang menghadapi banyak tekanan, kesabaran kita akan melengkapi kelemahannya.
Begitu pula dalam diri kita sendiri. Tidak ada salahnya kita menyadari dan mengakui kekurangan pribadi, karena hal tersebut membuat kita refleksi diri dan bertumbuh menjadi lebih baik.
Ketika kita memahami bahwa kita juga tidak sempurna, kita menjadi lebih rendah hati dalam menghadapi kekurangan orang lain.
Saling Menyayangi
Dengan menyayangi orang lain, kita tidak hanya memberikan kebahagiaan kepada mereka, tetapi juga kepada diri kita sendiri.
Menyayangi tidak harus dengan hadiah besar atau kata-kata manis, tetapi bisa dimulai dari hal sederhana: mendengarkan, memberikan dukungan atau semangat, atau bahkan sekadar tersenyum.
Ketika kita menyayangi seseorang, kita jauh lebih mudah memaklumi kekurangannya, sehingga kehidupan akan menjadi lebih indah.
Menghormati Perbedaan
Penghormatan kita akan sangat berarti bagi orang-orang yang berbeda dari kebanyakan orang.
Karena dengan menghormati perbedaan tersebut, kita memberikan ruang kepada orang itu untuk menjadi dirinya sendiri, tanpa merasa dihakimi.
Tidak semua orang memiliki pandangan atau cara hidup yang sama. Ketika kita menghormati orang lain, kita menunjukkan bahwa kita menghargai kemanusiaan mereka.
Sebagai contoh, dalam sebuah pertemanan, setiap orang memiliki gaya bicara dan ide yang berbeda. Menghormati pandangan mereka bukan hanya menciptakan lingkungan yang nyaman, tetapi juga menghasilkan solusi yang lebih kreatif.
Memaklumi Kekurangan
Kekurangan adalah bagian dari proses belajar dan bertumbuh, oleh karenanya kita harus memaklumi dan mendukung seseorang untuk terus upgrade diri.
Bayangkan jika semua orang di dunia ini sibuk mencari kesalahan orang lain tanpa mencoba memahami latar belakangnya.
Dunia ini akan penuh dengan konflik. Sebaliknya, ketika kita memaklumi kekurangan orang lain, kita menciptakan suasana yang mendukung perubahan positif.
Mari kita belajar untuk saling menyayangi, menghormati, dan memaklumi. Apa pun perbedaan dan kekurangan yang ada, cinta dan pengertian adalah kunci yang menyatukan kita sebagai manusia. [Nihayatur Rif’ah]
Editor: Syukron Ma’mun