Kekuatan Pikiran  

Oleh:

Siti Halimah

Seseorang lahir semua dalam keadaan bersih.  Otak manusia masih jernih. Otak masih belum mengerti bahasa maupun makna. Dimulai dari orang tua yang mengajak anaknya untuk berkomunikasi dengan cara diajarkan berucap atau diajak bercanda.  Tanpa kita sadari semua hal yang dilakukan oleh orang tua akan terserap kedalam otak pikiran anak. Dan anakpun mulai belajar berfikir sendiri dengan apa yang dia lihat dan pengetahuan yang dia dapat dengan sendirinya.

Arsip memori dalam akal dihasilkan oleh pikiran.  Sebuah pikiran menghasilkan suatu midset (pola pikir).  Definisi midset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali diberbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan disetiap waktu yang sama.  Contoh saja ketika kamu mendengar seseorang berkata “saya terserang flu setiap keluar rumah pada saat musim hujan pada bulan Oktober sampai maret. ” yang benar saja,  hal tersebut benar-benar terjadi,  katena keyakinan si pengucap.  sangat disayangkan sekali,  midset-midset seperti ini berpengaruh negatif,  setiap kamu meyakini yang kamu ucapkan maka alam bawah sadar akan bermain peran didalamnya,  untuk itu tanamkan midset positif dalam kehidupan kita.

Tahukah anda bahwa pikiran juga mempengaruhi intelektualitas.  Ketika pikiran menciptakan rasa takut maka akal berusaha  konsentrasi untuk melepaskan diri dari rasa takut.  Ketika pikiran mendeksripsikan kecemasan maka otak dan pikiran berusaha untuk mencari  pendukung dan penguat.  Dapat dianalogikan seperti pengalaman hidup yang sederhana yaitu bangun malam untuk solat tahajjud.  Maka akal akan berusaha berkonsentrasi untuk mencari bagaimana cara mewujudkan niat atau keingiinan tersebut. Arungilah samudra jika diperlukan demi membuka kekuatan sebuah pikiran positif,  mangatur strategis untuk memahami setiap tabir pikiran. Buatlah hidup ini dengan pikiran positif.

Baca Juga:  Pergilah, tapi Jangan Jauh-jauh: Catatan untuk Diriku yang Lemah

Kebiasaan yang dilakukan kita dalam sehari-hari itu dilahirkan oleh sebuah pikiran. Dari buku yang saya baca,  kebiasaan terbentuk melalui beberapa tahapan yaitu : yang pertama adalah berfikir, dalam tahapan ini seseorang memikirkan sesuatu,  memberi perhatian dan berkonsentrasi pada pikiran tersebut. Yang kedua adalah Perekaman, ketika seseorang melakukan sesuatu lebih dari satu kali maka otak akan melakukan perekaman secara otomatis. Yang ketiga pengulangan,  pada tahapan ini ketika kita melakukan sesuatu alam bawah sadar akan berpengaruh bahkan hal yang dilakukan adalah hal yang sama.  Yang keempat,  timbul suatu kebiasaan yang dilakukan berasal dari berfikir,  lalu perekaman,  dan pengulangan.  Ketika kebiasaan sudah mendara daging maka sangat susah sekali untuk merubahnya,  maka dari mari tumbuhkan kebiasaan yang baik dimulai dari sejak dini,  agar kelak lahir kebiasaan2 baik  untuk dilakukan dalam kehidupan.

Buatlah midset secara cerdas,  agar ucapan yang kita lontarkan dapat  diserap oleh alam bawah sadar kita,  kuatkan niat dan luruskan tujuan. Ubahlah kebiasaan buruk mulai sekarang bukan esok,  ataupun nanti. Pikiran adalah kunci utama atas semuanya,  pikiran yang baik hasilnya baik dan Semua tergantung niat

Penulis adalah Santri Pesantren Riset Al-Muhtada dan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Related Posts

Latest Post